Langsung ke konten utama

Sehat Dan Bahagia Dengan Voli Sore Hari

Sehat Dan Bahagia Dengan Voli Sore Hari


     Setiap hari saya dan teman-teman ustadzah La Tansa melakukan rutinitas olahraga. Olahraga ini sebetulnya untuk mengisi waktu luang. Juga untuk menyehatkan tubuh. Kami biasanya memulai olahraga voly ball pukul 16'30 menit.

     Aktifitas sore hari biasanya saya mengantar putra semata wayang saya. Mengikuti pendidikan agama TPA atau lebih jelasnya di sebut Taman Pendidikan Al-qur'an La Tansa. Untuk anak-anak ustadz dan ustadzah. Kebetukan suami saya salah satu ustadz di La Tansa. Hal itu untuk memperkokoh ukhuwah islamiah anak-anak kami dari sejak kecil. Seperti sebuah hadis yang berbunyi " Tuntutlah Ilmu Sejak Dalam Buaian Hingga Liang Lahat". Hadis tersebut di ambil dari kitab Kasyf adz-Dzunun karya Mustofa Bin Abdullah. 

   Setelah saya mengantarkan putra saya ke kelasnya.  Tanpa sengaja saya melihat ustadzah safaan untuk guru pondok La Tansa. Hal itu dikarenakan La Tansa memang Pondok Pesantren Modern. Tapi jangan salah, pelaksanaan olahraga voly yang Kami lakukan  tetap mengikuti protokol kesehatan.

     Saya tak sengaja lewat dan menonton olahraga tersebut. Akan tetapi saya disuruh ikut dalam olahraga itu. Tentu saja saya sangat senang menerima tawaran itu. Saya fikir baik juga saya mengikutinya agar meningkatkan kemampuan voli saya.

     Akhirnya saya menjadi anggota club olahraga voli ustadzah. Hampir setiap sore saya mengikuti olahraga voli dengan senang dan semangat.

     Mungkin karena hampir tiap hari saya ikuti. Alhamdulilah saya semakin lanca bermain voli tersebut. Sampai hari ini, kamis 3 Desember. Saya mengikuti lomba voli sesama ustadzah. Alhasil tadi kelompok kami meraih juara satu. Walau pun tidak ada hadiah, tapi kami merasa senang dan semangat. Besok kami akan lomba lagi melawan kelompok tiga. Semoga besok jadi juara satu juga.

     Kami merasa senang, karena pada awalnya memang aktifitas ini dilakukan untuk hiburan dan sekaligus berolahraga. Tentu hal ini juga sebuah pencapaian menurut saya. Karena dari sekian banyak orang masi ada yang tidak bisa melakuhan olahraga voli di luar sana.

     Hal yang menyenangkan melakukan olahraga voli ini, pada saat bola  pas di terima. Atau pada saat rebutan menerima bola voli. Atau pada saat berputar-putar sampai terjatuh berguling-guling di lapangan voli. Untuk mendapatkan bola voli. Itu membuat kita tertawa terbahak-bahak. Alhasil kita jadi bahagia. Ternyata bahagia itu mudah dan sederhanaya.

     Selain membuat kita bahagia, tak terasa tetesan keringat pun mengucur dengan bebas dari tubuh kita lewat lubang pori-pori kulit kita. Sehingga badan jadi sehat dan bugar.
     

Komentar

  1. Mau dong olahraga voli. Bugar dan gembira.

    BalasHapus
  2. Wah,,,,ternyata kita sama nih penggemar voly,,,sayang semenjak pandemi, saya belum voly lagi,,biasanya saya voly sama murid dan saya juga masuk grup voly guru. Bagus tulisannya ,,blognya keren,,salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bu Ai salam kenal jugay ayo mulai lagi Bu volinya. Sama grup mana saja yang menyukai voli seperti kita.🤭

      Hapus
  3. Balasan
    1. Betul Bu Srydaniyati. Nama depan kita sama Bu😀

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...

Mimpi Jadi Juara

 # Sabtu Menulis # Tema 'J' Mimpi Jadi Juara Dalam hidup ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari pertama kali kita menghirup udara di bumi ini sampai saat ini kita hidup. Banyak perubahan yang kita alami dan lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa sampai bisa. Dari yang tidak tahu sampai tahu. Dari bodoh jadi pintar.  Akan tetapi kepintaran atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu beragam. Sesuai bidang dan bakat yang dimilikinya. Walaupun ada dari sebagian orang yang luar biasa pintarnya. Karena dapat menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus. Saya yang sudah dari dulu suka membaca novel, cerpen, dan menulis diary. Membuat saya tidak mengalami kesulitan. Saat membimbing siswa lomba cipta cerpen dan puisi. Tapi waktu itu saya belum berani membukukan cerpen yang biasa saya tulis. Saya tidak berpikir bahwa tulisan saya dapat dibukukan. Mengingat semua itu kadang saya merasa sedih. Karena sudah dua tahun wabah corona menghambat Festival Literasi Seni Nasional. Ti...

Cinta Dua Zaman

 # Pentigraf # Senin Menulis Cinta Dua Zaman      Matahari mengintip di balik celah jendela kamarku. Saat tiba-tiba bunyi telpon nyaring di meja kecil sudut kamar. Segera aku raih Handphone itu, timbul penasaran siapa yang menelpon. Ternyata Ayahku yang menelpon. Apa gerangan yang membuat Ayah menelpon sepagi ini. Sepertinya ada hal yang sangat penting. Ternyata Ayah menyuruhku pulang minggu depan. Aku katakan tidak bisa, karena minggu depan siswaku ujian lisan. Aku tinggal di perumahan salah Satu Pesantren Modern. Tapi Ayah tidak menerima alasan apapun. Terpaksa aku harus meminta izin pada pemilik Pesantren, agar bisa pulang  ke Sukabumi.      Bulan sabit menerangi malam remang-remang saat aku memasuki rumah dengan letih. Ayah dan Ibu nampak tersenyum senang menyambut kedatanganku. Tapi ada yang membuat aku bingung, kenapa saudara Ayah dan Ibu ada di rumah. " Nak, syukurlah kamu sudah datang. Pasti kamu lapar, lebih baik kamu makan dulu dan bersi...