Langsung ke konten utama

Sarapan Pagi Di Ranco

 Sarapan Pagi Di Ranco



     Pukul 03.00 pagi setiap hari sabtu saya berangkat ke Jakarta. Untuk melanjutkan pendidikan ke pascasarjana UNINDRA yang ada di Ranco Tanjung Barat. Saya tidak sendiri ada dua orang sahabat saya yang kebetulan sama-sama melanjutkan pendidikan juga. Hanya mata kuliah yang berbeda diantara kami. Saya sendiri mengambil mata kuliah pendidikan bahasa dan sastra indonesia. Satu temanku mengambil pendidikan bahasa inggris, dan yang satunya lagi mengambil pendidikan MIPA.

     Perjalanan yang kami lalui sudah dua tahun, yaitu dari september 2018 sampai sekarang. Harusnya pada bulan september 2020 ini saya sudah wisuda. Karena sudah menyelesaikan pendidikan Pascasarjanaku. Akan tetapi karena ada virus corona, akhirnya sampai saat ini belum ada kabar yang pasti kapan saya dan teman-teman akan wisuda  

  Saat saya melakukan aktivitas melanjutkan pendidikan di Pascasarjana. Ada kebiasaan yang masi terkenang oleh saya. Bahkan kadang saya rindukan. Pernah saya berfikir, apakah dia masi ada atau gulung tikar. Dengan adanya virus corona yang membuat siapa pun di larang ke luar rumah.

      Hal yang menjadi kebiasaan dan selalu saya rindukan yaitu bubur ayam yang ada di Ranco pas depan kampus UNINDRA. Saya dan teman-teman biasanya begitu turun dari angkot langsung menuju gerobak bubur ayam langganan kami. Karena saat kami sampai di Ranco memang waktunya sarapan yaitu pukul 06.30 WIB. Sedangkan pukul 07.00 kami harus ada di kelas. Jarena pembelajaran dimulai pas pukul 07.00 WIB.

     Bubur ayam itu selain rasanya yang nikmat, mas penjualnya juga ramah. Beliau sangat disiplin dalam melayani pembelinya. Siapa yang datang duluan maka dia yang akan dilayani pertama.

     Bubur ayam yang rasanya enak juga sangat terjangkau harganya yaitu Rp 10.000,00 saja. Bubur ayam  disajikan dengan suiran ayam, daun bawang dan selederi, kacang kedelai goreng, kerupuk ikan,  emping, bawang goreng,  sambal kacang, dan kecap. Selain itu juga ada pilihan sate untuk pelengkap bubur ayam tersebut, yaitu sate telor puyuh, sate ati ampela, dan sate ati.

     Saya rasa bubur ayam Ranco sangat berbeda rasanya dengan bubur ayam lain yang pernah saya makan. Sambal kacang yang menjadi pelengkap yang menjadikan bubur ayam Ranco berbeda dengan bubur ayam lainnya. Meski tempatnya hanya gerobak biasa yang mangkal di trotoar saja. Tapi rasanya tidak kalah dengan bubur ayam yang memiliki tempat bagus dan mewah.



 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1_SRIWATI CGP ANGKATAN 9

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1                                                   foto kegiatan RUKOL Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan                                   Sebagai Pemimpin PERTANYAAN PEMANTIK dan JAWABAN 1.   Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Triloka dan Pratap Triloka menekankan pendekatan holistik dan multidimensional dalam pendidikan. Hal ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemimpin, yang perlu memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek serta dampak keputusan pada berbagai dimensi organisasi atau masyarakat yang dipimpin. 2.         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang dapat memiliki dampak besar pada prinsip-prinsip yang mereka anut dalam pengambilan keputusan. Nil

Pentigraf " Pilihan Cinta Namima"

  Pentigraf Tema: Aku Kamu Dia Pilihan Cinta Namima       Aku   biasa disapa Nami, oleh teman-teman di sekolah. Aku yang tinggi kecil, mata belok, hidung mancung, rambut panjang hitam, dan kulit kuning langsat. Membuat teman laki-laki selalu bersiul genit ke arahku. Aku yang duduk di kelas 1 SMA, tak pernah meghiraukan mereka. Karena, Ayah selalu berpesan agar aku belajar sungguh-sungguh. Tidak boleh pacaran terlebih dahulu. Mungkin Ayahku terlihat kolot, tapi semua pesannya selalu diikuti olehku. Seperti yang selalu beliau ucapkan, bahwa pacaran akan memecah konsentrasi belajarku. Walaupun, ada juga yang mengatakan jika memiliki pacar bisa menjadi motivasi dalam belajar. Tapi,  aku lebih mematuhi perkataan Ayahku. Setiap temanku menyatakan cinta, aku akan menolaknya dengan halus.      Seperti rabu kemarin, saat dua teman sekolahku beda kelas Riyo dan Arif menyatakan cintanya. Mereka menghadang di depan kelas saat aku mau masuk. Sontak membuat aku kaget dan bingung. Tiba-tiba Riyo meny

Ikhtifal Yang Buat Deg-degan

 # Minggu Menulis # Tema 'D' Ikhtifal Yang Buat Deg-degan Tak banyak kata yang dapat diungkapkan selain rasa syukur yang luar biasa. Atas anugrah yang Allah berikan pada putra saya Tunjung yang usianya 10 tahun. Hari ini dia mengikuti ikhtifalan di TPA La Tansa. Setelah minggu kemarin mengikuti ujian lisan yang diikuti selama 3 hari. Acara ihtifalan atau biasa disebut pidato tentang keagamaan. Selain itu juga acara pelepasan dan perpisahan untuk siswa kelas 6 (Ali). Kegiatan ini rutin diadakan tiap selesai mengikuti ujian pada semester akhir genap. Yang dipandu oleh para wali kelas tiap tingkat yang biasa disafa Ustadzah oleh para siswa. Kegiatan yang dilaksanakan ikhtifal, marawis, hadroh, dan tarian-tarian islami lainnya. Sungguh luar biasa meriahnya acara tersebut. Yang paling membanggakan untuk kami para orang tua. Tentunya peningkatan pendidikan yang islami  putra kami. Nilai karakter dan pembiasaan yang islami untuk bekal masa depan yang akan direalisasikan dalam kehidupa