Langsung ke konten utama

Cara Mendisiplinkan Waktu Untuk Menulis


 Cara Mendisiplinkan Waktu Untuk Menulis 

    Sudah beberapa hari saya tidak menulis di blog. Baik di Langerunal maupun di kegiatan menulis lainnya. Tapi untuk membaca saya selalu menyempatkan waktu. Saya juga selalu berusaha mampir di tulisan guru-guru bloger hebat. sekadar untuk membaca tulisan mereka yang luar biasa. Agar menambah informasi dan inspirasi untuk tulisan saya.

    Tak terasa pertemuan di gelombang menulis 17 sudah ke-28. Saya banyak tertinggal oleh guru-guru hebat lainnya. Tapi tidak saya pungkiri memang beberapa Narasumber sudah pernah saya ikuti di gelombang menulis 16. 

    Tapi malam ini ada yang berbeda dari hari biasanya, karena Pemateri Ambu Tini. Saya mengenal beliau beberapa tahun lalu saat saya menjadi PNS. Saya pindah sekolah ke sekolah yang Ambu Tini pun mengajar di sana. Selain itu ada sebuah peristiwa yang membuat saya merasa beliau seperti seorang Ibu untuk saya saat itu. Terimakasih Ambu, yang telah meminjamkan bahunya sekedar mendengar keluh kesah saya mengenal lingkungan baru.

    Bersama Om Jay yang selalu setia menemani guru-guru hebat mengikuti pelatihan menulis. Beliau langsung dengan hangat menyapa sekaligus memberitahukan narasumber, daftar hadir peserta, dan link form pengumpulan hasil resume kegiatan menulis.

    Malam ini moderator hebat yang memimpin belajar menulis adalah Mr. Bams. Yang langsung membuka pelajaran menulis dengan salam yang ramah. Tak lupa beliau menyelipkan kalimat yang menarik menurut saya. Yaitu" Malam ini kita belajar di ruang yang minim tempat, tetapi seluas samudra. Saling berbagi semangat dari orang-orang hebat serta pembelajaran yang luar biasa".

    Membaca kalimat itu saya sempat terpesona istilah yang sedang tren saat ini. Karena ucapan Mr. Bams sangat luar biasa maknanya. Malam ini saya merasa sangat bersemangat menulis karena Ambu Tini akan berbagi motivasi dalam pengalaman menulisnya.

    Ambu Tini Sumartini, M. Pd yang saya kenal beliau seorang guru Bahasa Inggris di tempat saya mengajar. Beliau juga Instruktur Nasional Kurikulum, Guru Pembelajar, kemudian pada tahun 2016 menjadi kepala sekolah.

    Ambu Tini dengan semangat memaparkan awal beliau mengikuti pelatihan menulis di gelombang 16. Meski usianya sudah di atas 50-an, tapi semangat menulisnya sangat tinggi. Beliau memiliki sebuah prinsip yaitu, "never too old to learning". 





    motivasi Ambu dalam menulis yang luar biasa sebetulnya saat beliau menulis 2 buku untuk kenaikan pangkat. Yang pada akhirnya, beliau berhasil menulis 4 judul buku solo dan 4 buku antologi. Hal itu beliau selesaikan dalam waktu 5 bulan. Yang pada akhirnya Om Jay pun meminta beliau jadi narasumber dalam kegiatan menulis gelombang 17. Berkat kegigihan yang dimiliki Ambu Tini.

    Kunci keberhasilan yang Ambu raih yaitu, disiplin diri. Seperti yang saya alami, saya kurang disiplin dalam menulis resume. Saya lebih banyak menulis antologi buku bersama Bu Kanjeng dan guru-guru hebat lainnya. Sampai hari ini saya sudah membuat 8 buku antologi. Semoga saya segera membuat buku solo. Seperti semangatnya Ambu Tini dan guru-guru hebat lainnya.

    Memang semua itu butuh proses dan kerja keras. Karena sehari-hari kita disibukkan oleh kegiatan sekolah yang tak pernah ada habisnya. Tapi saya menjalani semua itu dengan iklas karena memang sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan.

 Saya melakukan menulis untuk mengembangkan hobi. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Juga memiliki tujuan yang berbeda juga dalam mengarungi kehidupan ini. Walau begitu saya terus berusaha menyempatkan diri dalam menulis walau satu atau dua kali dalam satu minggu.

    Ambu Tini memberikan beberapa tips dalam menulis, yaiyu:
1. Bergabung dengan grup WA blog.
2. Meluangkan waktu untuk menulis.
3. Tetapkan target.
4. Perbanyak membaca. walking.
5. Sering melakukan blog

    Semua tips yang Ambu sampaikan, memang sangat berpengaruh besar dalam tulisan saya. Terutama poin 1, yang menyatakan "bergabunglah dengan grup WA blog!" .  Hal itu dapat saya rasakan, karena dengan bergabung di WA grup blog. Saya pun mengawali kegiatan dalam menulis bahkan sudah dibukukan. Walaupun baru buku antologi bersama guru-guru hebat. 

    Selain itu saya juga banyak mengenal orang-orang hebat yang menjadi narasumber dan motivator untuk menulis saya. Dari pemaparan yang disampaikan Ambu Tini. Bahwa mendisiplinkan menulis yang beliau lakukan dengan beberapa cara yaitu dengan tips yang beliau jelaskan dengan rinci. 

    Setiap orang pada umumnya pasti mengalami kesulitan pada awal mencoba menulis. Akan tetapi dengan berjalannya waktu dan proses pembiasaan. Saya yakin akan mengalami kemudahan. Yang terpenting kita terus berusaha dan melakukan disiplin waktu dalam menulis. 
 
     Seperti yang dilakukan oleh Ambu Tini. Sehingga apa yang menjadi target akan tercapai dengan sempurna dan tepat waktu. Semoga saya bisa mendisiplinkan waktu untuk menulis. Sehingga saya pun bisa mencapai target yang diinginkan, aamiin.

    

    

    

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1_SRIWATI CGP ANGKATAN 9

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1                                                   foto kegiatan RUKOL Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan                                   Sebagai Pemimpin PERTANYAAN PEMANTIK dan JAWABAN 1.   Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Triloka dan Pratap Triloka menekankan pendekatan holistik dan multidimensional dalam pendidikan. Hal ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemimpin, yang perlu memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek serta dampak keputusan pada berbagai dimensi organisasi atau masyarakat yang dipimpin. 2.         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang dapat memiliki dampak besar pada prinsip-prinsip yang mereka anut dalam pengambilan keputusan. Nil

Pentigraf " Pilihan Cinta Namima"

  Pentigraf Tema: Aku Kamu Dia Pilihan Cinta Namima       Aku   biasa disapa Nami, oleh teman-teman di sekolah. Aku yang tinggi kecil, mata belok, hidung mancung, rambut panjang hitam, dan kulit kuning langsat. Membuat teman laki-laki selalu bersiul genit ke arahku. Aku yang duduk di kelas 1 SMA, tak pernah meghiraukan mereka. Karena, Ayah selalu berpesan agar aku belajar sungguh-sungguh. Tidak boleh pacaran terlebih dahulu. Mungkin Ayahku terlihat kolot, tapi semua pesannya selalu diikuti olehku. Seperti yang selalu beliau ucapkan, bahwa pacaran akan memecah konsentrasi belajarku. Walaupun, ada juga yang mengatakan jika memiliki pacar bisa menjadi motivasi dalam belajar. Tapi,  aku lebih mematuhi perkataan Ayahku. Setiap temanku menyatakan cinta, aku akan menolaknya dengan halus.      Seperti rabu kemarin, saat dua teman sekolahku beda kelas Riyo dan Arif menyatakan cintanya. Mereka menghadang di depan kelas saat aku mau masuk. Sontak membuat aku kaget dan bingung. Tiba-tiba Riyo meny

Ikhtifal Yang Buat Deg-degan

 # Minggu Menulis # Tema 'D' Ikhtifal Yang Buat Deg-degan Tak banyak kata yang dapat diungkapkan selain rasa syukur yang luar biasa. Atas anugrah yang Allah berikan pada putra saya Tunjung yang usianya 10 tahun. Hari ini dia mengikuti ikhtifalan di TPA La Tansa. Setelah minggu kemarin mengikuti ujian lisan yang diikuti selama 3 hari. Acara ihtifalan atau biasa disebut pidato tentang keagamaan. Selain itu juga acara pelepasan dan perpisahan untuk siswa kelas 6 (Ali). Kegiatan ini rutin diadakan tiap selesai mengikuti ujian pada semester akhir genap. Yang dipandu oleh para wali kelas tiap tingkat yang biasa disafa Ustadzah oleh para siswa. Kegiatan yang dilaksanakan ikhtifal, marawis, hadroh, dan tarian-tarian islami lainnya. Sungguh luar biasa meriahnya acara tersebut. Yang paling membanggakan untuk kami para orang tua. Tentunya peningkatan pendidikan yang islami  putra kami. Nilai karakter dan pembiasaan yang islami untuk bekal masa depan yang akan direalisasikan dalam kehidupa