Langsung ke konten utama

PUISI PATIDUSA

 PUISI PATIDUSA

Tema: Pendidik




Langkah Sejati Pendidik

Oleh: Sriwati


Langkah

Perempuan modern

Mendidik tunas bangsa

Memajukan masa depan negara.


Berjuang

Sepenuh  hati

Melewati berjuta rintang

Meraih harapan yang pasti.


Lusa

Peserta didik

Meraih kesuksesan nyata

Buah dari keiklasan kesabaran.


Hasil

Kerja keras

Langkah sejati pendidik

Untuk meraih rida Illahi.


Cipanas Lebak, 14 Maret 2021











Komentar

  1. Patidusanya mengena sekali padat dan berisi. Jozz tenan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasi Mas Bj. Jangan nakal lagih! Cepet remedial🤭🤭🤭

      Hapus

  2. Idenya mantaap. Bisa diolah lagi supaya gak ada kalimat menggantung

    BalasHapus
  3. Langkah penuh makna bekal dunia akhirat..

    BalasHapus
  4. Saya masih belum bisa bikin patidusa, huhuhu

    BalasHapus
  5. Wah kisah disekolah dan gurunya bisa menjadi patidusa keren. Salam literasi Bu Sri

    BalasHapus
  6. Puisiku tentang "Langkah; Lelaki Imigran; Penikmat digital pindahan; memburu kue mencicip teknologi"

    BalasHapus
  7. Keren patisudanya inshaAlloh menysul

    BalasHapus
  8. Betul sekali... Kita sebagai pendidik hrs berjuang demi murid2 kita dlm mencapai cita2 di masa yg akan datang. Keren...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...

Mengejar Mimpi Jadi Juara

                    Mengejar Mimpi Jadi Juara      Rasanya tak ada yang tak mungkin untuk kita mengejar mimpi. Walau itu sulit sekali pun, tentu kita bisa berusaha. Untuk mencapainya dengan kerja keras, dan usaha yang maksimal.      Seperti yang  saya lakukan dan beberapa orang guru. Membimbing Retno murid saya untuk mengikuti "Lomba Bercerita Bahasa Indonesia" tingkat SLTP se-Kabupaten Lebak.      Hal itu bukan beban yang harus ditanggung. Tapi kewajiban yang harus dijalankan untuk keberhasilan sekolah kami tentunya. Saat Kepala Sekolah saya, Drs. Haryanto, M, M. Pd. Memberitahukan ada lombà itu. Saya merasa senang juga kawatir.     Saya hanya berusaha membimbing Retno dengan baik dibantu oleh ka Aip. Kemudian alhamdulilah dibantu juga ka Tendi dan Bu Endah. Jika saya melihat kepala sekolah yang sangat semangat.     Timbul juga semangat saya untuk membimbing dengan gi...

Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana

Tema ' Delapan-delapan/ 88' Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana      Saat waktu yang sudah berlalu kita ingat kembali, ada perasaan rindu saat mengenangnya. Seperti yang saya alami tahun 2018 lalu. Saat jadi Mahasiswa Pascasarjana di UNINDRA PGRI.       Hanya pada hari sabtu kami mengikuti mata kuliah yang dibimbing boleh beberapa Profesor. Usia bukanlah halangan untuk menyalurkan ilmu yang bermanfaat. Karena, usia mereka hampir di atas 70 tahun. Tapi, banyak juga dosen yang masih muda.      Pengalaman yang berharga saat Profesor Apsanti yang usianya sudah 85 tahun. Tidak mau dipapah saat menaiki tangga darurat, karena lip sedang diperbaiki. Beliau mau jalan sendiri biar sehat, dan merasa masih kuat.      Beliau yang sangat awas dan teliti saat mengoreksi tugas analisis cerpen. Berkata, "kita harus menyalurkan ilmu kita terus. Dengan begitu ilmu akan terus menerangi hidup kita. Seperti saya yang belum pikun karena i...