Langsung ke konten utama

PUISI

 PUISI 

Tema: Jumantara/Nabastala



Jaga Lingkungan

Oleh: Sriwati


Mendung bergelayut di jumantara

Menurunkan hujan dengan deras

Membasahi tanah merah yang kering

Mengusir kemarau panjang kerontang


Insan bersuka cita gembira

Senyum yang pudar hadir

Tangan terangkat ke langit

Ucap syukur bergumam merdu


Atas anugrah Sang Pencipta 

Berkah air yang melimpah

Hutan kembali jadi subur

Kehidupan makmur dan sentosa


Jagalah  lingkungan dari kerusakan

Untuk masa depan penerus

Kurangi polusi udara dan jumantara

Agar bumi bersih sehat


Cipanas Lebak, 19-3-2021







Komentar

  1. Menjaga lingkungan sama dengan menjaga hidup itu sendiri

    BalasHapus
  2. Jagalah lingkungan agar jumantara bersih selalu. Mantap puisinya. Salam literasi

    BalasHapus
  3. Jagalah lingkungan agar kita terhindar dari bencana. Jumantara yg luas terbentang, bersih terbebas dari polusi sekarang susah di cari.

    BalasHapus
  4. Setuju jaga lingkungan agar curahan jumantara tetap menjadi berkah.

    BalasHapus
  5. Tangan terangkat ke langit.
    Waktu yang tepat untuk berdia saat hujan turun dari Jumantara

    BalasHapus
  6. Jangan lupa untuk anak dan cucu kita. Kita hanya pinjam alam ini. Sejatinya ini milik mereka.

    BalasHapus
  7. Ayo jaga lingkungan demi masa depan.

    BalasHapus
  8. bumi bersih dan sehat dambaan semua makhluk

    BalasHapus
  9. salam kenal mb...puisinya keren

    BalasHapus
  10. Sayang lingkungan bukti mensyukuri karunia Tuhan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...

Mengejar Mimpi Jadi Juara

                    Mengejar Mimpi Jadi Juara      Rasanya tak ada yang tak mungkin untuk kita mengejar mimpi. Walau itu sulit sekali pun, tentu kita bisa berusaha. Untuk mencapainya dengan kerja keras, dan usaha yang maksimal.      Seperti yang  saya lakukan dan beberapa orang guru. Membimbing Retno murid saya untuk mengikuti "Lomba Bercerita Bahasa Indonesia" tingkat SLTP se-Kabupaten Lebak.      Hal itu bukan beban yang harus ditanggung. Tapi kewajiban yang harus dijalankan untuk keberhasilan sekolah kami tentunya. Saat Kepala Sekolah saya, Drs. Haryanto, M, M. Pd. Memberitahukan ada lombà itu. Saya merasa senang juga kawatir.     Saya hanya berusaha membimbing Retno dengan baik dibantu oleh ka Aip. Kemudian alhamdulilah dibantu juga ka Tendi dan Bu Endah. Jika saya melihat kepala sekolah yang sangat semangat.     Timbul juga semangat saya untuk membimbing dengan gi...

Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana

Tema ' Delapan-delapan/ 88' Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana      Saat waktu yang sudah berlalu kita ingat kembali, ada perasaan rindu saat mengenangnya. Seperti yang saya alami tahun 2018 lalu. Saat jadi Mahasiswa Pascasarjana di UNINDRA PGRI.       Hanya pada hari sabtu kami mengikuti mata kuliah yang dibimbing boleh beberapa Profesor. Usia bukanlah halangan untuk menyalurkan ilmu yang bermanfaat. Karena, usia mereka hampir di atas 70 tahun. Tapi, banyak juga dosen yang masih muda.      Pengalaman yang berharga saat Profesor Apsanti yang usianya sudah 85 tahun. Tidak mau dipapah saat menaiki tangga darurat, karena lip sedang diperbaiki. Beliau mau jalan sendiri biar sehat, dan merasa masih kuat.      Beliau yang sangat awas dan teliti saat mengoreksi tugas analisis cerpen. Berkata, "kita harus menyalurkan ilmu kita terus. Dengan begitu ilmu akan terus menerangi hidup kita. Seperti saya yang belum pikun karena i...