Langsung ke konten utama

Berjumpa Teman Lama Di Facebook

 # Senin Menulis

# Tema 'L'


Berjumpa Teman Lama di Facebook

Hari ini tema menulis sangat pas dengan yang saya alami. Apa maksudnya? Karena tema menulis dari kata 'L', sangat tepat dengan perasaan saya yang sedang senang. Karena hari ini saya berjumpa teman lama di facebook.

Sudah 24 tahun saya kehilangan kontak dengan sahabat kecil saya waktu SMP. Hari ini di facebook saya mendapatkan permintaan pertemanan dari seseorang. 

Seperti biasa, saya akan mengintip terlebih dahulu tentang dia. Ternyata perempuan cantik dan sederhana itu teman lama saya. Sontak saya merasa kaget sekaligus senang. 

Seperti ketiban bulan, saya hampir tak percaya tiba-tiba saling menyapa di facebook. Saya pikir ini rizki atau kebetulanya? Tapi aah siapa peduli, yang jelas saat ini saya sangat senang. Karena sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sedang terjadi pada saya.

Tahun 1997 saat lulus dari SMP, teman saya pindah ke Bayah ikut orang tuanya. Karena Bapaknya pindah tugas ke sana. Saya dan dia sempat berbalas surat lewat pos.

Dulu belum ada handphone, untuk sekedar menanyakan kabar saja harus pake surat atau memo. Tapi saya senang waktu itu bisa mengenal dan mengumpulkan berbagai jenis prangko. 

Setelah saya melanjutkan ke SMA, kami hilang kontak. Baru hari ini kami bertemu di facebook. Alhamdulilah facebook sangat membantu saya. Baik menemukan teman maupun info lainnya. Semoga hanya hal yang positif dan bermanfaat yang ditampilkan di facebook. 

Selain itu, saya juga banyak menyimpan foto kegiatan. Baik kegiatan yang berhubungan dengan kedinasan maupun kegiatan rutin sehari-hari saya. Sebagai ibu rumah tangga dan sebagai guru. 

Komentar

  1. Senangnya dipertemukan kembali dengan teman lama. Inilah sisi positif medsos, Bu.

    BalasHapus

  2. Sisi positif Medsos memang luar biasa,,,

    BalasHapus
  3. Jadi ini semacam reuni ya? Meskipun hanya secara digital alias online alias lewat media sosial. Lain kali bisa ketemu langsung, Bu, agar rasa kangen itu lebih terpuaskan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Dua Zaman

 # Pentigraf # Senin Menulis Cinta Dua Zaman      Matahari mengintip di balik celah jendela kamarku. Saat tiba-tiba bunyi telpon nyaring di meja kecil sudut kamar. Segera aku raih Handphone itu, timbul penasaran siapa yang menelpon. Ternyata Ayahku yang menelpon. Apa gerangan yang membuat Ayah menelpon sepagi ini. Sepertinya ada hal yang sangat penting. Ternyata Ayah menyuruhku pulang minggu depan. Aku katakan tidak bisa, karena minggu depan siswaku ujian lisan. Aku tinggal di perumahan salah Satu Pesantren Modern. Tapi Ayah tidak menerima alasan apapun. Terpaksa aku harus meminta izin pada pemilik Pesantren, agar bisa pulang  ke Sukabumi.      Bulan sabit menerangi malam remang-remang saat aku memasuki rumah dengan letih. Ayah dan Ibu nampak tersenyum senang menyambut kedatanganku. Tapi ada yang membuat aku bingung, kenapa saudara Ayah dan Ibu ada di rumah. " Nak, syukurlah kamu sudah datang. Pasti kamu lapar, lebih baik kamu makan dulu dan bersi...

Mimpi Jadi Juara

 # Sabtu Menulis # Tema 'J' Mimpi Jadi Juara Dalam hidup ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari pertama kali kita menghirup udara di bumi ini sampai saat ini kita hidup. Banyak perubahan yang kita alami dan lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa sampai bisa. Dari yang tidak tahu sampai tahu. Dari bodoh jadi pintar.  Akan tetapi kepintaran atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu beragam. Sesuai bidang dan bakat yang dimilikinya. Walaupun ada dari sebagian orang yang luar biasa pintarnya. Karena dapat menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus. Saya yang sudah dari dulu suka membaca novel, cerpen, dan menulis diary. Membuat saya tidak mengalami kesulitan. Saat membimbing siswa lomba cipta cerpen dan puisi. Tapi waktu itu saya belum berani membukukan cerpen yang biasa saya tulis. Saya tidak berpikir bahwa tulisan saya dapat dibukukan. Mengingat semua itu kadang saya merasa sedih. Karena sudah dua tahun wabah corona menghambat Festival Literasi Seni Nasional. Ti...

Motivasi Penulis Berprestasi Dede Suryana, S. Pd. MM

 Motivasi Penulis Berprestasi Dede Suryana, S. Pd. MM      Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini saya kembali mengikuti kelas menulis guru-guru hebat bersama Omjay dan sahabat saya Bu Aam. Sebelum pelajaran di mulai, narasumber sudah menyapa kami memperkenalkan diri. Safaannya yang rendah hati sangat hangat dan akrab. Walau demikian saya pun balik menyapa Abah, panggilan akrab Pak Dede Suryana, S. Pd. MM.      Saya selalu merasa beruntung bertemu dengan orang-orang super yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.  Pada tiap kesempatan saya akan menyapa mereka sesuai dengan materi saya ikuti. Pada kesempatan ini, saya akan mendapatkan pengalaman baru melalui Abah yang memiliki segudang prestasi.        Abah merupakan guru  SDS Kemala Bhayangkari 1 Bandung, beliau pemenang juara II Lomba Inovasi Guru Pendidikan Inklusif tahun 2019. Anugrah Widya Pratama Penggiat Inklusif tahun 2019. Finalis Lomba Inovasi Pembelajaran G...