Langsung ke konten utama

Memanfaatkan Waktu Bersama Dengan Baik

 # April Menulis

# Tema ' W '




Memanfaatkan Waktu Bersama Dengan Baik


Pernahkah merasa menyesal tidak menepati janji? Tentu jawabannya berbeda-beda. Sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh tiap orang. 

Seperti yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu. Saya berjanji untuk bertemu dengan teman kuliah di Rangkasbitung. Saat itu, sahabat saya almarhumah sedang menemani siswanya lomba. 

Beliau menghubungi saya, dan menyatakan ingin bertemu. Karena kami sudah belasan tahun tidak bertemu. Sejak 2004 kami sama-sama menyelesaikan pendidikan kami di UNTIRTA Banten. Akan tetapi, saya mengatakan nanti saja setelah idulfitri. Saya ingin silaturahmi ke rumahnya.

Ternyata itu adalah komunikasi terakhir yang saya lakukan dengan almarhumah. Saat saya ada di Solo sebelum idulfitri. Saya mendapat kabar beliau meninggal dunia. Karena sakit diabetes yang dialaminya.

Saat itu saya hanya menyesali kenapa kami tidak bertemu saat itu. Saya berjanji saat saya pulang ke Lebak Banten. Saya akan mengunjungi makamnya untuk mendoakannya.

Setelah kejadian itu, saya selalu belajar dan berusaha selalu memanfaatkan waktu  bersama dengan baik. Seperti yang saya lakukan, selalu meluangkan waktu dengan baik. Baik dengan keluarga, orang tua, dan sahabat. 

Saat orang-orang terdekat membutuhkan kita. Berusahalah untuk membuatnya bahagia. Dan, melakukan hal yang dia inginkan. Karena tidak ada kesempatan kedua untuk kita, sehingga akan timbul penyesalan dalam hati kita.

Maka kita harus meluangkan waktu walau hanya sebentar. Hanya untuk berbicara ataupun bersenda gurau dengan mereka. Kadang saya iseng memperhatikan setiap wajah sahabat saya satu persatu. Mungkin jika suatu saat mereka pindah saya tidak dapat melihat mereka setiap saat.

Karena sudah banyak sahabat saya yang pindah tugas. Sehingga kami jarang bertemu, walaupun saat ini teknologi sangat canggih. Tetapi berbicara lewat handphone tidak seperti berbicara secara langsung untuk melepas rindu.

Seperti yang dikatakan seorang sahabat saya. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencintai keluarga dan teman secara baik. Karena waktu yang kita lewati tidak akan kembali lagi. Maka gunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya. Terutama untuk keluarga tercinta kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1_SRIWATI CGP ANGKATAN 9

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1                                                   foto kegiatan RUKOL Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan                                   Sebagai Pemimpin PERTANYAAN PEMANTIK dan JAWABAN 1.   Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Triloka dan Pratap Triloka menekankan pendekatan holistik dan multidimensional dalam pendidikan. Hal ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemimpin, yang perlu memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek serta dampak keputusan pada berbagai dimensi organisasi atau masyarakat yang dipimpin. 2.         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang dapat memiliki dampak besar pada prinsip-prinsip yang mereka anut dalam pengambilan keputusan. Nil

Pentigraf " Pilihan Cinta Namima"

  Pentigraf Tema: Aku Kamu Dia Pilihan Cinta Namima       Aku   biasa disapa Nami, oleh teman-teman di sekolah. Aku yang tinggi kecil, mata belok, hidung mancung, rambut panjang hitam, dan kulit kuning langsat. Membuat teman laki-laki selalu bersiul genit ke arahku. Aku yang duduk di kelas 1 SMA, tak pernah meghiraukan mereka. Karena, Ayah selalu berpesan agar aku belajar sungguh-sungguh. Tidak boleh pacaran terlebih dahulu. Mungkin Ayahku terlihat kolot, tapi semua pesannya selalu diikuti olehku. Seperti yang selalu beliau ucapkan, bahwa pacaran akan memecah konsentrasi belajarku. Walaupun, ada juga yang mengatakan jika memiliki pacar bisa menjadi motivasi dalam belajar. Tapi,  aku lebih mematuhi perkataan Ayahku. Setiap temanku menyatakan cinta, aku akan menolaknya dengan halus.      Seperti rabu kemarin, saat dua teman sekolahku beda kelas Riyo dan Arif menyatakan cintanya. Mereka menghadang di depan kelas saat aku mau masuk. Sontak membuat aku kaget dan bingung. Tiba-tiba Riyo meny

Ikhtifal Yang Buat Deg-degan

 # Minggu Menulis # Tema 'D' Ikhtifal Yang Buat Deg-degan Tak banyak kata yang dapat diungkapkan selain rasa syukur yang luar biasa. Atas anugrah yang Allah berikan pada putra saya Tunjung yang usianya 10 tahun. Hari ini dia mengikuti ikhtifalan di TPA La Tansa. Setelah minggu kemarin mengikuti ujian lisan yang diikuti selama 3 hari. Acara ihtifalan atau biasa disebut pidato tentang keagamaan. Selain itu juga acara pelepasan dan perpisahan untuk siswa kelas 6 (Ali). Kegiatan ini rutin diadakan tiap selesai mengikuti ujian pada semester akhir genap. Yang dipandu oleh para wali kelas tiap tingkat yang biasa disafa Ustadzah oleh para siswa. Kegiatan yang dilaksanakan ikhtifal, marawis, hadroh, dan tarian-tarian islami lainnya. Sungguh luar biasa meriahnya acara tersebut. Yang paling membanggakan untuk kami para orang tua. Tentunya peningkatan pendidikan yang islami  putra kami. Nilai karakter dan pembiasaan yang islami untuk bekal masa depan yang akan direalisasikan dalam kehidupa