Langsung ke konten utama

Menanti

 # DUA



Menanti


Oleh: Sriwati


Tangan tengadah ke jumantara

Bibir bergumam khusyuk

Melafalkan doa

Mustajab.


Dua tahun sudah menanti

Kedatangan buah hati

Untuk penerus

Hidup.


Hadirmu pengobat duka lara

Pengusir sepi mendera

Bibir senyum

Bahagia.


Buah dari semua kesabaran 

Ilahi mengabulkan doa

Malaikat kecil

Hadir.


Puji syukur berkumandang merdu

Atas anugrah Pencipta

Penyempurna hidupku

Bahagia.



La Tansa Lebak, 1 Juli 2021




















Komentar

  1. Penantian memang melelahkan,
    namun saat penantian memberikan jawaban
    maka hanya kegembiraan yang tersisa

    Sehat selalu Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Mr. Indra terima kasih. Semoga sehat jugaya🤭

      Hapus
  2. Ikut bahagia dengan kehadiran buah hatinya. Saya menantikan buah hati lebih lama. Alhamdulillah terjawab doa kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat juga buat Ibu. Allah maha mendengar pasti akan menjawab setiap doa dari umatnya.

      Hapus
  3. Semoga segera dapat ade ya Kak Tunjung..

    BalasHapus

  4. Alhamdulillah... Bunda, masa penatian membuahkan. Apa yg kita inginkan. Luar biasa...

    BalasHapus
  5. Allah selalu tahu waktu terbaik untuk memberikan "hadiah" bagi hamba-hamba-Nya, ya Bu 😊 barakallah

    BalasHapus
  6. Penantian yang sama seperti saya rasakan dulu, selamat buah hati yang ditunggu telah hadir, semoga selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga..

    BalasHapus

  7. Selamat atas kehadiran buah hati. Semoga menjadi penyejuk dalam keluarga..

    BalasHapus
  8. Selamat menjadi bunda.... mudah2an selalu sehat dan bahagia selalu...aamiin ..❤️

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Dua Zaman

 # Pentigraf # Senin Menulis Cinta Dua Zaman      Matahari mengintip di balik celah jendela kamarku. Saat tiba-tiba bunyi telpon nyaring di meja kecil sudut kamar. Segera aku raih Handphone itu, timbul penasaran siapa yang menelpon. Ternyata Ayahku yang menelpon. Apa gerangan yang membuat Ayah menelpon sepagi ini. Sepertinya ada hal yang sangat penting. Ternyata Ayah menyuruhku pulang minggu depan. Aku katakan tidak bisa, karena minggu depan siswaku ujian lisan. Aku tinggal di perumahan salah Satu Pesantren Modern. Tapi Ayah tidak menerima alasan apapun. Terpaksa aku harus meminta izin pada pemilik Pesantren, agar bisa pulang  ke Sukabumi.      Bulan sabit menerangi malam remang-remang saat aku memasuki rumah dengan letih. Ayah dan Ibu nampak tersenyum senang menyambut kedatanganku. Tapi ada yang membuat aku bingung, kenapa saudara Ayah dan Ibu ada di rumah. " Nak, syukurlah kamu sudah datang. Pasti kamu lapar, lebih baik kamu makan dulu dan bersi...

Mimpi Jadi Juara

 # Sabtu Menulis # Tema 'J' Mimpi Jadi Juara Dalam hidup ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari pertama kali kita menghirup udara di bumi ini sampai saat ini kita hidup. Banyak perubahan yang kita alami dan lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa sampai bisa. Dari yang tidak tahu sampai tahu. Dari bodoh jadi pintar.  Akan tetapi kepintaran atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu beragam. Sesuai bidang dan bakat yang dimilikinya. Walaupun ada dari sebagian orang yang luar biasa pintarnya. Karena dapat menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus. Saya yang sudah dari dulu suka membaca novel, cerpen, dan menulis diary. Membuat saya tidak mengalami kesulitan. Saat membimbing siswa lomba cipta cerpen dan puisi. Tapi waktu itu saya belum berani membukukan cerpen yang biasa saya tulis. Saya tidak berpikir bahwa tulisan saya dapat dibukukan. Mengingat semua itu kadang saya merasa sedih. Karena sudah dua tahun wabah corona menghambat Festival Literasi Seni Nasional. Ti...

Motivasi Penulis Berprestasi Dede Suryana, S. Pd. MM

 Motivasi Penulis Berprestasi Dede Suryana, S. Pd. MM      Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini saya kembali mengikuti kelas menulis guru-guru hebat bersama Omjay dan sahabat saya Bu Aam. Sebelum pelajaran di mulai, narasumber sudah menyapa kami memperkenalkan diri. Safaannya yang rendah hati sangat hangat dan akrab. Walau demikian saya pun balik menyapa Abah, panggilan akrab Pak Dede Suryana, S. Pd. MM.      Saya selalu merasa beruntung bertemu dengan orang-orang super yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.  Pada tiap kesempatan saya akan menyapa mereka sesuai dengan materi saya ikuti. Pada kesempatan ini, saya akan mendapatkan pengalaman baru melalui Abah yang memiliki segudang prestasi.        Abah merupakan guru  SDS Kemala Bhayangkari 1 Bandung, beliau pemenang juara II Lomba Inovasi Guru Pendidikan Inklusif tahun 2019. Anugrah Widya Pratama Penggiat Inklusif tahun 2019. Finalis Lomba Inovasi Pembelajaran G...