Langsung ke konten utama

Salah Masuk Kelas

 Tema 'KO KELUAR'




Salah Masuk Kelas


     Tema tulisan hari ini sangat unik dan simpel. 'Ko Keluar', awalnya saya bingung kira-kira pengalaman apa yang sesuai dengan teman itu.

     Tiba-tiba saya tersenyum sendiri, mengingat pengalaman pernah salah masuk kelas saat mengajar. Pengalaman itu sebelum pandemi, yang merebut kebebasan kita bertatap muka dengan peserta didik. Saat saya duduk di meja guru, tiba-tiba salah satu peserta didik memberitahu tidak ada pelajaran B. Indonesia.

     Lantas saya tanyakan kelas apa, ternyata itu kelas 9.F bukan 9.G.  Akhirnya saya meminta maaf dan keluar dari kelas. Tetapi, ada beberapa peserta didik yang bertanya "ko keluar lagi Bu?". 

     Saya hanya tersenyum, karena teman mereka yang akan menjelaskannya. Saat istirahat saya bercerita pada rekan guru yang lain. Ternyata hari itu ada teman saya yang salah masuk kelas juga.

     Akhirnya kami di kantor tertawa terbahak-bahak dengan kejadian pagi itu. Teman saya malah sudah mulai menjelaskan materi. Saat beliau salah masuk kelas. Akan tetapi peserta didik tidak ada yang berani memberitahu.

    Beliau menyadari hal itu, karena ada guru yang harus mengajar di kelas tersebut. Akan tetapi guru tersebut hanya menunggu di depan kelas. Seolah-olah tidak terjadi kesalahan. Sampai-sampai peserta didik tidak menyadari hal itu.

     Sesama guru  saling menghargai privasi masing-masing. Agar tidak membuat malu di depan peserta didik. Karena secara alami kesalahan pasti dialami oleh setiap manusia. Kita harus saling memaklumi. 

     Walaupun kita memiliki jam mengajar sesuai kelas yang kita ajar. Tetapi kesalahan seperti itu kadang bisa terjadi. Apakah guru lain ada yang pengalamannya sama dengan saya?




Komentar

  1. Wah saya pun pernah mengalami bunda...

    BalasHapus
  2. Haha, pengalaman yang unik, lucu, sekaligus mungkin sedikit memalukan. Tapi, tidak masalah, karena guru pun seorang manusia, tidak terluput dari kesalahan.

    BalasHapus
  3. Ahaa.. pengalaman yg lucu memang. Ambu beberapa kali ngalamin hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata banyak yang ngalamiya Ambu😃😃😃

      Hapus

  4. Ibu guru yang sangat bersemangat dalam mengajar lebih baik salah masuk bu daripada tidak masuk🤣🤣

    BalasHapus
  5. Kalau guru SD jarang Bu,karena selama satu tahun ajaran mengajar di kelas yang sama..he..he..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya guru kelasya Pak🤭🤭🤭
      Kalau kita kelasnya banyak makanya saat tidak fokus salah masuk kelas deh😃😃

      Hapus
  6. Hehehehe....Saya pernah seperti ini.
    Namun jauh sebelum saja menjadi guru,
    Tepatnya saat menjadi mahasiswa, saya salah masuk kelas....
    Kok Keluar lagi? hehehehe
    Jadi nostalgia saya....

    BalasHapus
  7. Saya juga bu. Beberapa kali salah masuk kelas. Ternyata kelasnya ada di sebelahnya.

    BalasHapus
  8. Seingat saya hal iyu belum pernah terjadi pada saya. Karena sekolah saya hanya punya 3 rombel. Saya hanya masuk kelas 1 kali dalam sepekan. He..he..he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti Pak Dadang tidak akan mengalami salah masuk kelasya?

      Hapus
  9. Hehe... dari zaman masih jadi murid sampai sekarang saya masih sering salah masuk kelas😁😁

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Dua Zaman

 # Pentigraf # Senin Menulis Cinta Dua Zaman      Matahari mengintip di balik celah jendela kamarku. Saat tiba-tiba bunyi telpon nyaring di meja kecil sudut kamar. Segera aku raih Handphone itu, timbul penasaran siapa yang menelpon. Ternyata Ayahku yang menelpon. Apa gerangan yang membuat Ayah menelpon sepagi ini. Sepertinya ada hal yang sangat penting. Ternyata Ayah menyuruhku pulang minggu depan. Aku katakan tidak bisa, karena minggu depan siswaku ujian lisan. Aku tinggal di perumahan salah Satu Pesantren Modern. Tapi Ayah tidak menerima alasan apapun. Terpaksa aku harus meminta izin pada pemilik Pesantren, agar bisa pulang  ke Sukabumi.      Bulan sabit menerangi malam remang-remang saat aku memasuki rumah dengan letih. Ayah dan Ibu nampak tersenyum senang menyambut kedatanganku. Tapi ada yang membuat aku bingung, kenapa saudara Ayah dan Ibu ada di rumah. " Nak, syukurlah kamu sudah datang. Pasti kamu lapar, lebih baik kamu makan dulu dan bersi...

Keunikan Kolecer

# Minggu menulis # Tema 'K'   Keunikan Kolecer       Saat ini   di Cipanas Lebak cuaca sedang tidak stabil. Kadang hujan lalu besoknya panas. Sedangkan angin bertiup sangat kencang. Seperti tadi malam, hujan dan angin sangat kencang. Halilintar juga sangat keras menggelegar.  Saat membuka gorden, saya melihat jemuran baju mau roboh. Saya tidak berani ke luar rumah hanya memperhatikannya saja, lewat jendela kaca. Tiba-tiba suara kolecer (baling bambu) sangat kencang, karena tertiup angin yang kencang. Semakin angin kencang, kolecer berputar dan mengeluarkan suara  yang merdu.  Suara kolecer yang merdu bisa menakuti hewan pengganggu seperti burung. Petani biasanya menempatkan kolecer di sawah bersama bebegig (orang-orangan sawah). Untuk melindungi padi dari hewan pengganggu seperti burung. Tapi masyarakat di sini menempatkan kolecer di atas pohon besar yang tinggi. Bahkan mereka sengaja menempatkan bambu yang besar dan panjang untuk menempatkan...

Mengejar Mimpi Jadi Juara

                    Mengejar Mimpi Jadi Juara      Rasanya tak ada yang tak mungkin untuk kita mengejar mimpi. Walau itu sulit sekali pun, tentu kita bisa berusaha. Untuk mencapainya dengan kerja keras, dan usaha yang maksimal.      Seperti yang  saya lakukan dan beberapa orang guru. Membimbing Retno murid saya untuk mengikuti "Lomba Bercerita Bahasa Indonesia" tingkat SLTP se-Kabupaten Lebak.      Hal itu bukan beban yang harus ditanggung. Tapi kewajiban yang harus dijalankan untuk keberhasilan sekolah kami tentunya. Saat Kepala Sekolah saya, Drs. Haryanto, M, M. Pd. Memberitahukan ada lombà itu. Saya merasa senang juga kawatir.     Saya hanya berusaha membimbing Retno dengan baik dibantu oleh ka Aip. Kemudian alhamdulilah dibantu juga ka Tendi dan Bu Endah. Jika saya melihat kepala sekolah yang sangat semangat.     Timbul juga semangat saya untuk membimbing dengan gi...