Langsung ke konten utama

Musik Pembawa Berkah

 Musik


Musik Pembawa Berkah

     Hari ulang tahun PGRI ke-76 pada 27 November 2021 diperingati cukup meriah. Salah satu acara yang saya ikuti menjadi paduan suara upacara Hut PGRI. Saya juga mengikuti lomba  vokal solo menyanyikan lagu himne PGRI dan lagu Pance ( mencari jalan terbaik).

     Lagu yang paling saya sukai saat menyanyikannya, yaitu lagu Pance. Bukan berarti saya tidak menyukai lagu himne PGRI. Lagu himne PGRI merupakan lagu Nasional Bangsa Indonesia yang selalu dinyanyikaan saat HUT PGRI. Kemudian terus kita lestarikan untuk anak-cucu kelak.

     Sedangkan lagu Pance, merupakan lagu tembang kenangan. Kita sebagai orang yang lahir diera peradaban moderen harus mengenal lagu-lagu tembang kenangan terdahulu kita. Hal tersebut untuk mengetahui sekaligus melestarikannya.

     Lagu Pance menceritakan seorang suami yang selalu mencari jalan terbaik. Untuk mempertahankan pernikahan agar tidak salah memilih jalan. Hingga akhirnya menyesal dalam mengambil keputusan.



     Ada makna terdalam yang bisa dijadikan pelajaran untuk saya dalam tiap liriknya. Sehingga bisa dijadikan pelajaran dalam hidup saya sendiri. Ternyata lewat musik kita bisa belajar banyak makna kehidupan. Musik juga bisa menjadi terapi saat kita suntuk dan sedih. Dengan mendengarkan musik yang  merdu dan syahdu hati kita jadi senang. 

     Selain liriknya yang mengandung makna terdalam. Saya suka musiknya yang lembut dan enak didengar. Memang lagu-lagu zaman dulu selalu enak didengarkan. Juga tidak bosan untuk dinikmati dan dinyanyikan.



     Lagu tersebut mengantarkan saya menjadi juara 2 lomba menyanyi vokal solo. Saya menyukai semua jenis musik. Walaupun hanya beberapa musik yang bisa saya yanyikan.

     Akhirnya musik pembawa berkah untuk saya menjadi juara 2 dalam lomba vokal solo. Semua itu berkat bimbingan senior saya Pak Yuswandi. Terima kasih sudah sabar dan selalu semangat membimbing saya latihan. Doa dan supot terbaik juga dari keluarga dan rekan guru-guru. Semoga kebaikannya dibalas oleh Allah berlipat ganda, aamiin.

     

     

    

Komentar

  1. Wow, selamat ya atas juaranya.
    'Kucari jalan terbaik' juga lagu favorit Ambu🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kadih Ambu. Kalau begitu lagu yang kita sukai sama😍😍

      Hapus
  2. Waaw keren .. bunda stibternyata bisa menyanyi jg bahkan menang dakam lomba. Selamat selamat

    BalasHapus
  3. Selamat Bu menjadi juara vokal solo, Ibu. Keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu. Ada yang lebih keren dari saya yaitu juara 1🤭🤭🥰

      Hapus
  4. Mengapa ibu ibu sukaa bernyanyi??? 😅 saya juga meskipun suara jelek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyayah Bu. Saya biasanya represingnya dengetin musik sambil nyanyi kalau lagih suntuk Bu😀

      Hapus
  5. Selamat atas prestasinya...
    Bisa nih mengisi acara ulang tahun lagerunal selanjutnya... Heheheh

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Moga saja hanya lagu, fakta nya tidak demikian. Hidup dalam dusta penuh kepalsuan.
    Selamat ibu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Dua Zaman

 # Pentigraf # Senin Menulis Cinta Dua Zaman      Matahari mengintip di balik celah jendela kamarku. Saat tiba-tiba bunyi telpon nyaring di meja kecil sudut kamar. Segera aku raih Handphone itu, timbul penasaran siapa yang menelpon. Ternyata Ayahku yang menelpon. Apa gerangan yang membuat Ayah menelpon sepagi ini. Sepertinya ada hal yang sangat penting. Ternyata Ayah menyuruhku pulang minggu depan. Aku katakan tidak bisa, karena minggu depan siswaku ujian lisan. Aku tinggal di perumahan salah Satu Pesantren Modern. Tapi Ayah tidak menerima alasan apapun. Terpaksa aku harus meminta izin pada pemilik Pesantren, agar bisa pulang  ke Sukabumi.      Bulan sabit menerangi malam remang-remang saat aku memasuki rumah dengan letih. Ayah dan Ibu nampak tersenyum senang menyambut kedatanganku. Tapi ada yang membuat aku bingung, kenapa saudara Ayah dan Ibu ada di rumah. " Nak, syukurlah kamu sudah datang. Pasti kamu lapar, lebih baik kamu makan dulu dan bersi...

Keunikan Kolecer

# Minggu menulis # Tema 'K'   Keunikan Kolecer       Saat ini   di Cipanas Lebak cuaca sedang tidak stabil. Kadang hujan lalu besoknya panas. Sedangkan angin bertiup sangat kencang. Seperti tadi malam, hujan dan angin sangat kencang. Halilintar juga sangat keras menggelegar.  Saat membuka gorden, saya melihat jemuran baju mau roboh. Saya tidak berani ke luar rumah hanya memperhatikannya saja, lewat jendela kaca. Tiba-tiba suara kolecer (baling bambu) sangat kencang, karena tertiup angin yang kencang. Semakin angin kencang, kolecer berputar dan mengeluarkan suara  yang merdu.  Suara kolecer yang merdu bisa menakuti hewan pengganggu seperti burung. Petani biasanya menempatkan kolecer di sawah bersama bebegig (orang-orangan sawah). Untuk melindungi padi dari hewan pengganggu seperti burung. Tapi masyarakat di sini menempatkan kolecer di atas pohon besar yang tinggi. Bahkan mereka sengaja menempatkan bambu yang besar dan panjang untuk menempatkan...

Mengejar Mimpi Jadi Juara

                    Mengejar Mimpi Jadi Juara      Rasanya tak ada yang tak mungkin untuk kita mengejar mimpi. Walau itu sulit sekali pun, tentu kita bisa berusaha. Untuk mencapainya dengan kerja keras, dan usaha yang maksimal.      Seperti yang  saya lakukan dan beberapa orang guru. Membimbing Retno murid saya untuk mengikuti "Lomba Bercerita Bahasa Indonesia" tingkat SLTP se-Kabupaten Lebak.      Hal itu bukan beban yang harus ditanggung. Tapi kewajiban yang harus dijalankan untuk keberhasilan sekolah kami tentunya. Saat Kepala Sekolah saya, Drs. Haryanto, M, M. Pd. Memberitahukan ada lombà itu. Saya merasa senang juga kawatir.     Saya hanya berusaha membimbing Retno dengan baik dibantu oleh ka Aip. Kemudian alhamdulilah dibantu juga ka Tendi dan Bu Endah. Jika saya melihat kepala sekolah yang sangat semangat.     Timbul juga semangat saya untuk membimbing dengan gi...