Langsung ke konten utama

Impian Menulis Bersama "IDOLA" Cikgu TERE

 


   Untuk pertama kalinya saya mengikuti pelatihan menulis bersama guru-guru hebat, saya merasa senang dan takjub. Apalagi dengan pemateri Cikgu Tere, yang memiliki segudang penghargaan dengan karya-karyanya yang inovatif dan mengispirasi. Cikgu Tere yang memiliki nama asli Theresia Sri Rahayu, membuat saya takjub, ini merupakan kesempatan langka untuk saya yang masi pemula dalam hal menulis. Apakah saya bisa mengikuti jejak beliau dalam menulis bahkan sampai membuat buku. Walaupun saya sudah biasa membimbing siswa saya dalam lomba menulis cerpen sampai tingkat nasional pada tahun 2019. Cipta baca puisi sampai tingkat kabupaten, akan tetapi saya belum memiliki kepercayaan diri untuk menuliskan karya saya sendiri. Hanya menulis saja tanpa dipublikasikan.

     Melalui topik "Bukan Guru Biasa",  cikgu Tere memotivasi guru-guru dalam menulis dan menerbitkan sebuah buku. Dengan rendah hati cikgu Tere memaparkan alasan beliau memilih topik tersebut. Menurut beliau semua guru yang mengikuti pelatihan belajar menulis merupakan guru-guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan layak menyandang predikat "Bukan Guru Biasa".

     Dimasa pandemik ini, menurut beliau banyak guru yang dipaksa untuk mengikuti segala bentuk perubahan. Dimana kita mengalami situasi yang tidak nyaman akibat dari ketidak biasaan tersebut. Banyak guru yang memilih menyerah dibandingkan menciptakan situasi yang baru. Akan tetapi banyak juga guru yang justru menemukan berkah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran online sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku jadi bisa menulis buku.

     Cikgu Tere yang awalnya seorang guru dan bingung dengan kondisi pandemi. Kemudian bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Beliau banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan menulis. Pertama kali beliau mengawali tulisannya yaitu menulis resume, artikel untuk lomba, menulis bacaan untuk pembelajaran, dan menulis buku untuk berbagai kepentingan. Begitu banyak proses yang beliau lalui, yaitu perlunya jam terbang, konsistensi, dan kesadaran dari masing-masing. Beliau sangat senang dengan berbagai tantangan yang diberikan oleh narasumber seperti Lilis Sutikno. Yang menantang beliau untuk jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajid dan Penerbit Andi.

     Menurut cikgu Tere, jam terbang merupakan hal yang paling penting. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks, terutama untuk penulis pemula. Hal tersebut pasti sering terjadi apalagi jika penulis hanya mengandalkan mood/ suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja, dan bagaimana caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat. Menurut cikgu Tere, berdasarkan hasil pengamatannya banyak guru yang sudah sangat baik dalam menulis. Alur yang jelas dan kalimat yang rapi, sehingga paragraf menjadi padu dan resume menjadi enak untuk dibaca karena isinya mengalir.

     Cikgu Tere membagikan trik menulis jitu dengan kata "IDOLA"  dimana kata tersebut merupakan kata kunci dari:

I = Identifikasi topik yang menarik

D = Daftar semua judul yang luar biasa

O = Outline terperinci akan membantu

L = Lanjut menulis isi bab

A = Alur layout sesuai permintaan penerbit

     Cikgu Tere dimata keluarga dan sahabatnya, merupakan sosok yang sibuk. Bahkan beliau dapat menghabiskan waktu sampai berjam-jam untuk menulis bahkan sampai lembur. Namun hal tersebut menurut beliau sudah biasa, karena memang sudah pasiion beliau dalam hal menulis. Beberapa alasan cikgu Tere mengikuti kegiatan menulis yaitu:

1. Melakukan hobi. Cikgu Tere yang memiliki hobi menulis dari kelas 3 SD. Hal yang ditulis berupa cerita dan buku sederhana yang dikliping/ tidak diterbitkan.

2. Mengupgrade skill menulis dengan penulis lain yang membuatnya terus termotivasi untuk terus belajar jurus-jurus dalam menulis.

3. Mengekspresikan diri dalam nenuangkan ide atau pemikiran yang produktif. Yang bebas menjadi siapa saja untuk menggali imajinasi seluas-luasnya.

4. Jembatan meraih prestasi, yang bermanfaat dalam berbagai apresiasi dari menulis. Contohnya seperti blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, creator artikel terbaik, penulis berbagai judul buku, tim reviewer dan uji keterbacaan modul literasi dan numerasi, tim pengembang konten artikel dikomunitas Belajar Guru Penggerak Kemendikbud.

     Saat menulis hal yang paling penting adalah bersikap terbuka dan positif terhadap saran serta kritikan dari pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan sendiri ketika sudah menyelesaikan tulisan untuk berlatih  objektif. Sehingga tulisan kita akan tetap terjaga kualitasnya.

     Kesimpulan dari kegiatan yang sisampaikan cikgu Tere yaitu, untuk memantaskan diri menjadi "Bukan Guru Biasa" . Hendaknya kita selalu melakukan 3 B, yaitu belajar, berkarya, dan berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain. Itulah pemaparan super dari cikgu Tere, yang sangat menginspirasi saya sebagai pemula dalam kegiatan ini. Terimakasi ilmunya, semoga saya bisa mengikuti jejak beliau menjadi penulis. Walaupun saya sendiri sebenarnya tidak tau bisa atau tidak. Tetapi dengan pemaparan cikgu Tere mata saya mulai terbuka untuk segera merealisasikan ide-ide yang sudah lama mengendap di isi kepala saya. Semoga Allah meridhoi dan memberi jalan, amin. Kemudian impian menulis saya jadi kenyataan.

 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...

Mimpi Jadi Juara

 # Sabtu Menulis # Tema 'J' Mimpi Jadi Juara Dalam hidup ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari pertama kali kita menghirup udara di bumi ini sampai saat ini kita hidup. Banyak perubahan yang kita alami dan lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa sampai bisa. Dari yang tidak tahu sampai tahu. Dari bodoh jadi pintar.  Akan tetapi kepintaran atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu beragam. Sesuai bidang dan bakat yang dimilikinya. Walaupun ada dari sebagian orang yang luar biasa pintarnya. Karena dapat menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus. Saya yang sudah dari dulu suka membaca novel, cerpen, dan menulis diary. Membuat saya tidak mengalami kesulitan. Saat membimbing siswa lomba cipta cerpen dan puisi. Tapi waktu itu saya belum berani membukukan cerpen yang biasa saya tulis. Saya tidak berpikir bahwa tulisan saya dapat dibukukan. Mengingat semua itu kadang saya merasa sedih. Karena sudah dua tahun wabah corona menghambat Festival Literasi Seni Nasional. Ti...

Cinta Dua Zaman

 # Pentigraf # Senin Menulis Cinta Dua Zaman      Matahari mengintip di balik celah jendela kamarku. Saat tiba-tiba bunyi telpon nyaring di meja kecil sudut kamar. Segera aku raih Handphone itu, timbul penasaran siapa yang menelpon. Ternyata Ayahku yang menelpon. Apa gerangan yang membuat Ayah menelpon sepagi ini. Sepertinya ada hal yang sangat penting. Ternyata Ayah menyuruhku pulang minggu depan. Aku katakan tidak bisa, karena minggu depan siswaku ujian lisan. Aku tinggal di perumahan salah Satu Pesantren Modern. Tapi Ayah tidak menerima alasan apapun. Terpaksa aku harus meminta izin pada pemilik Pesantren, agar bisa pulang  ke Sukabumi.      Bulan sabit menerangi malam remang-remang saat aku memasuki rumah dengan letih. Ayah dan Ibu nampak tersenyum senang menyambut kedatanganku. Tapi ada yang membuat aku bingung, kenapa saudara Ayah dan Ibu ada di rumah. " Nak, syukurlah kamu sudah datang. Pasti kamu lapar, lebih baik kamu makan dulu dan bersi...