Langsung ke konten utama

MOTIVASI DAN CARA MUDAH NENULIS YULIUS ROMA

 MOTIVASI DAN CARA MUDAH MENULIS YULIUS ROMA



     Malam ini semangat mengikuti belajar menulis saya kembali mengebu-gebu. Seperti biasa sahabat saya Bu Aam, membuka kuliah dengan safaannya yang hangat dan lembut. Moderator malam ini merupakan peserta menulis gelombang 8 yang bukunya lolos pada penerbit mayor. Pada saat itu beliau yang memiliki nama lengkap Yulius Roma Patandean, S. Pd dari Toraja. Jauh sekali asal beliau, mudah-mudahan suatu saat saya bisa ke Tanah Toraja.



     Pak Yulius berhasil membuat buku dalam waktu satu minggu bersama Prof. Ekoji. Luar biasa itu tentunya kata yang pantas saya sampaikan. Saya sendiri dalam belajar menulis ini belum bisa menggunakan jam terbang nulis yang tinggi. Selain itu saya juga belum bisa membagi waktu antara membaca dan menulis. Saya lebih banyak membaca novel, karena sejak SMA saya sangat menyukai novel dan cerpen. Orang bijak berkata “ lebih baik menulis dari pada membaca karya orang lain”. Agar kita dapat menyimpan kenangan dan pengalaman kita lewat tulisan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan kebiasaan menulis kita.

     Pak Yulius seorang guru yang pengalamannya tidak bisa dikatakan baru, karena beliau pernah mengajar di beberapa sekolah. Seperti, di UPT SMA 5 Tanah Toraja, Dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi UKI Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitas Belajar Yayasan Trampil Bahasa Indonesia. Sedangkan buku yang sudah beliau tulis seperti, Guru Menulis Guru Berkarya tahun 2020 (Penerbit Eduvation), Digital Transformation Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia tahun 2020 (Penerbit ANDI), Flipped Classroom tahun 2020 (Penerbit ANDI), dan dua buku yang ditulis bersama Prof. Ricardus Eko Indrajid.

     Kemudian beliau memaparkan materi malam ini melaui tayangan video. Beliau selanjutnya memaparkan pengalamannya dalam menulis buku.   Pemaparan beliau sangat lengkap dan jelas. Akan tetapi untuk saya yang masi pemula butuh pemahaman berulang-ulang. Saya akan terus melihat video tersebut untuk femahaman yang jelas. Agar saya bisa mempraktikan apa yang sudah di paparkan oleh Pak Yulius. 

     Agar mudah membuat buku,  Pak Yulius memberikan contoh teknis  membuat buku dengan rapi dan bermutu berikut ini: 

1. Cara menempatkan judul

2. Nama penulis 

3. Kata pengantar

4. Prakata

5. Daftar isi

6. Daftar tabel

7. Daftar gambar

8. Menulis BAB 1

9. Menulis BAB 2

10. Indeks

11. Daftar pustaka

     Pemaparan yang beliau sampaikan sangat jelas dan tersusun. Mudah-mudahan nanti saya bisa memparaktikannya saat saya sudah bisa membuat buku solo. Dalam hal menulis, semua narasumber selalu memaparkan bahwa menulis hal yang menyenangkan. Tetapi, harus konsisten dan memiliki jam terbang nulis yang tinggi. Seperti yang dikemukakan oleh beliau, bahwa menulis harus fokus. Pengalaman menulis beliau adalah fokus di akhir pekan dan hari minggu. Mungkin waktu tersebut merupakan waktu luang yang tidak di sibukan oleh pekerjaan atau rutinitas di kantor. Sehingga beliau bisa fokus untuk menulis. Akan tetapi, beliau juga tidak lupa untuk membuat coretan baik di HP maupun di kertas.

     Untuk menulis buku, beliau memaparkan bahwa syarat menulis tidak harus fokus pada margin. Tetapi, menulis yang mudah agar dapat mencapai penerbit mayor seperti penerbit ANDI. Ukuran kertas yang digunakan adalah A4: 14X21 cm. Sementara untuk marginnya, beliau menggunakan rata kiri, kanan, atas, dan bawah masing-masing 2 cm. sedangkan jumlah halaman yang biasa beliau buat adalah 125 halaman.

     Pak Yulius termasuk orang yang rajin dan memiliki kemauan yang tinggi. Keterampilan komputer beliau pelajari secara otodidak. Saat beliau masi kuliah nilai E yang di dapat adalah mata kuliah computer. Hal itu tidak membuat Pak Yulius putus asa. Akhirnya, hal itulah yang menjadi motivasi beliau untuk mempelajari komputer. Dengan  cara otodidak sehingga beliau  mengetahui tentang komputer. Teknik editing beliau pelajari secara mandiri, hanya saja terkadang beliau lupa untuk memulainya. Karena semua yang beliau pelajari tidak pernah di tulisnya. 

Pak Yulius sosok yang ramah dan baik hati. Beliau dengan senag hati dan terbuka menerima setiap pertanyaan yang di sampaikan guru-guru hebat bloger. Terlihat dari kalimat yang disampaikannya sangat akrab dan hangat. Walaupun hanya lewat WAG. Menurutnya, menulis yang sederhana di lakukkan secara sedikit-demi sedikit. Walau pun hanya berupa coretan-coretan outline yang kita sukai. Selain itu disertai fakta yang harus di tulis.  Fakta yang di tulis merupakan contoh  penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Agar  teori yang di tulis ada contoh praktisnya.

Prinsip menulis menurut Pak Yulius adalah:

1. Menulis jangan takut salah

2. Nikmati saja alurnya

     Dari  dua prinsip yang di paparkan Pak Yulius akan menghasilkan  kalimat-demi kalimat yang  saling terkait. Sehingga akan membentuk sebuah makna. Dari pemaparan itu kemudian Pak Yulius menyampaikan pesan supernya yaitu:

1. Hasilkan tulisan yang elegan lewat naskah yang rapi! Sehingga, setiap tulisan yang di buat memiliki makna dan nilai.

2. Padukan tulisan dari kutipan-kutipan dengan ide kita seperti memadukan kopi dan gula di siram air panas! Air panas merupakan teknik menulis otomatis yang membuat jiwa kita memanas menghasilkan karya selanjutnya.

     Dari pemaparan Pak Yulius, saya dapat pencerahan kembali. Setelah beberapa hari ini saya merasa tak bersemangat untuk menulis. Karena ada beberapa hal yang harus saya lakukkan berhubungan dengan lomba mendongeng yang harus saya ikuti. Tetapi saya tak pernah meninggalkan kebiasaan saya membaca novel. Saya belum bisa membagi waktu saya antara menulis dan membaca. Mudah-mudahan dengan bertambahnya ilmu dan pengalaman yang di bagikan oleh setiap narasumber. Keinginan menulis saya kembali menggebu-gebu. 

     Seperti motivator saya Omjay yang tak pernah mengenal waktu untuk menulis walau dalam keadaan apa pun. Beliau terus meluangkan waktunya untuk menulis. Seperti kemarin-kemarin beliau di uji Allah lewat terkenanya Covid-19. Tapi alhamdulilah semua itu sudah beliau lewati. Kemudian kembali sehat dan beraktivitas seperti sedia kala.


Komentar

  1. Pak Roma yg hebat, dituliskan kisahnya oleh peresume yg tak Kalah hebat....

    Terimakasih tulisannya

    BalasHapus
  2. Luar biasa resume... Kalau ibu orangnya pemalas. Sudah membaca...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasi Bu Sriyamini. Hehe nama depan kita sama.

      Hapus
  3. Terima kasih atas ilmunya pak, saya sudah mempraktekkan materi bapak di gelmobang 16. Buku solo saya sedang proses swaedit. mohon bimbingannya ya pak

    BalasHapus
  4. Mantap resumenya, apik dng sudut pandang yg berbeda
    💪

    BalasHapus

  5. Kujadikan inspirasiku menulis kembali.terima kasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1_SRIWATI CGP ANGKATAN 9

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1                                                   foto kegiatan RUKOL Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan                                   Sebagai Pemimpin PERTANYAAN PEMANTIK dan JAWABAN 1.   Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Triloka dan Pratap Triloka menekankan pendekatan holistik dan multidimensional dalam pendidikan. Hal ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemimpin, yang perlu memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek serta dampak keputusan pada berbagai dimensi organisasi atau masyarakat yang dipimpin. 2.         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang dapat memiliki dampak besar pada prinsip-prinsip yang mereka anut dalam pengambilan keputusan. Nil

Pentigraf " Pilihan Cinta Namima"

  Pentigraf Tema: Aku Kamu Dia Pilihan Cinta Namima       Aku   biasa disapa Nami, oleh teman-teman di sekolah. Aku yang tinggi kecil, mata belok, hidung mancung, rambut panjang hitam, dan kulit kuning langsat. Membuat teman laki-laki selalu bersiul genit ke arahku. Aku yang duduk di kelas 1 SMA, tak pernah meghiraukan mereka. Karena, Ayah selalu berpesan agar aku belajar sungguh-sungguh. Tidak boleh pacaran terlebih dahulu. Mungkin Ayahku terlihat kolot, tapi semua pesannya selalu diikuti olehku. Seperti yang selalu beliau ucapkan, bahwa pacaran akan memecah konsentrasi belajarku. Walaupun, ada juga yang mengatakan jika memiliki pacar bisa menjadi motivasi dalam belajar. Tapi,  aku lebih mematuhi perkataan Ayahku. Setiap temanku menyatakan cinta, aku akan menolaknya dengan halus.      Seperti rabu kemarin, saat dua teman sekolahku beda kelas Riyo dan Arif menyatakan cintanya. Mereka menghadang di depan kelas saat aku mau masuk. Sontak membuat aku kaget dan bingung. Tiba-tiba Riyo meny

Ikhtifal Yang Buat Deg-degan

 # Minggu Menulis # Tema 'D' Ikhtifal Yang Buat Deg-degan Tak banyak kata yang dapat diungkapkan selain rasa syukur yang luar biasa. Atas anugrah yang Allah berikan pada putra saya Tunjung yang usianya 10 tahun. Hari ini dia mengikuti ikhtifalan di TPA La Tansa. Setelah minggu kemarin mengikuti ujian lisan yang diikuti selama 3 hari. Acara ihtifalan atau biasa disebut pidato tentang keagamaan. Selain itu juga acara pelepasan dan perpisahan untuk siswa kelas 6 (Ali). Kegiatan ini rutin diadakan tiap selesai mengikuti ujian pada semester akhir genap. Yang dipandu oleh para wali kelas tiap tingkat yang biasa disafa Ustadzah oleh para siswa. Kegiatan yang dilaksanakan ikhtifal, marawis, hadroh, dan tarian-tarian islami lainnya. Sungguh luar biasa meriahnya acara tersebut. Yang paling membanggakan untuk kami para orang tua. Tentunya peningkatan pendidikan yang islami  putra kami. Nilai karakter dan pembiasaan yang islami untuk bekal masa depan yang akan direalisasikan dalam kehidupa