Langsung ke konten utama

Menghilangkan Suntuk Dengan Berbagai Kegiatan

 Menghilangkan Suntuk Dengan Berbagai Kegiatan



     Kegiatan yang sering  kita lakukan merupakan hal yang biasa dan lumrah. Seperti melakukan aktifitas kita sehari-hari membersihkan rumah, pergi ke tempat kerja, tempat belanja, atau tempat rekreasi. Saat kita libur dari pekerjaan yang merupakan rutinitas kita. Membuat kita merasa suntuk dan bosan. 

     Untuk menghilangkan hal itu, saya akan melakukan beberapa hal yaitu:

1. Melakukan pekerjaan rumah

     Sebetulnya pekerjaan rumah sudah biasa di lakukan setiap orang terutama oleh kaum perempuan. Suka atau tidak suka, hal itu merupakan kewajiban kita agar rumah bersih, asri, dan indah. Membersihkan rumah, merapikan dan menata perabot rumah, memasak, mencuci pakaian dan perabot yang kotor, dan lain sebagainya. Merupakan hal yang menyenangkan bila di lakukan dengan iklas.

     Bila rumah bersih maka rumah akan bebas dari kuman dan penyakit. Sehingga kita pun akan terhindar dari penyakit dan hidup jadi sehat.

2. Mendengarkan Musik

     Hal yang saya sukai untuk menghilangkan suntuk setelah melakukan pekerjaan rumah yaitu mendengarkan musik. Musik yang saya sukai hampir semua jenis musik seperti musik islami, dangdut, pop, jazz, dan lain-lain. 

   mendengarkan musik, biasanya saya lakukan sambil mengerjakan pekerjaan rumah. Musik yang merdu akan menghilangkan suntuk dan bete. Karena dengan suara musik yang mengalun merdu membuat hati saya merasa senang.

3. Membaca



     Hal selanjutnya untuk menghilangkan suntuk, yaitu dengan membaca. Apa yang saya baca, biasanya hal yang saya sukai seperti puisi, cerpen, dan novel. Tapi akhir-akhir ini saya lebih suka membaca novel yang ada di aplikasi handphone saya. Seperti novel toon, innovel, mangatoon, novelaku,  novel karya Tere Liye, dan yang terbaru novel Bu Kanjeng.

     Saya juga membaca beberapa artikel, puisi, puisi patidusa, pentiggraf, yang ada di grup menulis guru-guru hebat. Dan, tulisan guru-guru di cakrawala blogger guru. Dimana tulisan mereka sangat bagus dan menarik. Yang di pimpin oleh  Omjay dan pak Brian tentunya.

     Saya biasanya sampai berjam-jam menghabiskan waktu untuk membaca novel saat tidak ada pekerjaan. Saya akan larut mengikuti alur cerita dalam novel. Baik novel romantis, budaya, maupun novel misteri. 

     Menurut saya membaca novel sama saja kita menyelami karakter seseorang. Karena dalam novel cerita sangat menarik dan menonjolkan karakter tokoh yang beragam. Sehingga kita bisa mengambil banyak pelajaran dari cerita novel apalagi jika isi novel menyangkut nilai budaya dan budi pekerti.

4. Bermain voli sore hari

     Pada saat sore hari setelah solat ashar, saya biasanya  mengisi waktu luang bermain voli. Hal itu saya lakukan untuk menghilangkan suntuk. 

     Selain menyenangkan bermain voli, badan kita sehat dan bugar. Kita akan tertawa terpingkal-pi ngkal saat bermain voli. Saat bola tidak tepat sasaran saat akan di terima. Malah melesat ke udara karena pukulan yang tidak pas.

5. Mendatangi Tempat Wisata



     Setelah libur sekolah, biasanya kita hanya tinggal di rumah tanpa melakukan aktifitas kita saat di sekolah. Walau pun waktu liburan dapat kita manfaatkan untuk membuat program semester genap. Jika semua pekerjaan sudah selesai di kerjakan. Biasannya waktu liburan kita akan mengalami suntuk atau bete.

     Maka hal yang saya dan kelurga lakukan  kami akan represing ke tempat wisata. Yang tak jauh dari tempat tinggal kami. Seperti ke pemandian air panas yang jaraknya hanya 1 kilo meter saja. Ke pantai, atau wisata alam seperti kebun bunga. 

     Pergi ke tempat wisata  membuat kita senang. Apalagi tempat tersebut merupakan tempat yang baru kita kunjungi.  Seperti pergi ke kebun bunga yang indah dan berwarna-warni. Membuat pandangan kita sejuk dan terpana pada keindahan ciptahan Tuhan yang indah dan beragam.

     Tapi sayangnya saat ini kita sedang di uji dengan musibah. Sehingga untuk pergi ke tempat umum seperti tempat wisata harus ekstra hati-hati. Agar kita tidak tertular virus corona. 




     Walau demikian kita tidak perlu kawatir. Karena masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita, seperti menulis. Karena hal  yang saat ini saya lakukan adalah belajar menulis dengan komunitas guru blogger hebat. Di sela-sela membaca novel. Kadang saya juga menulis beberapa puisi, resume, cerpen, dan lain sebagainya. Semoga kita selalu dapat memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya untuk mengisi kebosanan kita pada hal yang berguna dan bermanfaat.


Komentar

  1. Keren. Usir kebosanan dengan kebiasaan yg bermanfaat. Seperti menulis.
    Salam, Bu 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Mas Ozy, terima kasi sudah mampir. Tulisannya masi sederhana🤭🤭🤭

      Hapus
  2. Menulis, bikin video, juga bisa jadi pilihan. Pokoknya yang fun aja deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Pak Susanto. Saya setuju pendapatnya🙏😃

      Hapus
  3. Bermain bersama buah hati langsung menghilangkan suntuk saya...

    Sehat selalu Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulilah betul Pak Indra kereeen. Iya saya lupa akan hal itu. 🙏🙏🙏

      Hapus

  4. Betul bu Guru, setuju. Salam kenal. Mampir ke Rumah Fiksi ya bu Guru 😁😀

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1_SRIWATI CGP ANGKATAN 9

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1                                                   foto kegiatan RUKOL Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan                                   Sebagai Pemimpin PERTANYAAN PEMANTIK dan JAWABAN 1.   Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Triloka dan Pratap Triloka menekankan pendekatan holistik dan multidimensional dalam pendidikan. Hal ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemimpin, yang perlu memahami dan mempertimbangkan berbagai aspek serta dampak keputusan pada berbagai dimensi organisasi atau masyarakat yang dipimpin. 2.         Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang dapat memiliki dampak besar pada prinsip-prinsip yang mereka anut dalam pengambilan keputusan. Nil

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa para guru-guru hebat menulis gelombang 17.

Mimpi Jadi Juara

 # Sabtu Menulis # Tema 'J' Mimpi Jadi Juara Dalam hidup ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari pertama kali kita menghirup udara di bumi ini sampai saat ini kita hidup. Banyak perubahan yang kita alami dan lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa sampai bisa. Dari yang tidak tahu sampai tahu. Dari bodoh jadi pintar.  Akan tetapi kepintaran atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu beragam. Sesuai bidang dan bakat yang dimilikinya. Walaupun ada dari sebagian orang yang luar biasa pintarnya. Karena dapat menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus. Saya yang sudah dari dulu suka membaca novel, cerpen, dan menulis diary. Membuat saya tidak mengalami kesulitan. Saat membimbing siswa lomba cipta cerpen dan puisi. Tapi waktu itu saya belum berani membukukan cerpen yang biasa saya tulis. Saya tidak berpikir bahwa tulisan saya dapat dibukukan. Mengingat semua itu kadang saya merasa sedih. Karena sudah dua tahun wabah corona menghambat Festival Literasi Seni Nasional. Tid