Langsung ke konten utama

Motivasi Penulis Berprestasi Dede Suryana, S. Pd. MM

 Motivasi Penulis Berprestasi Dede Suryana, S. Pd. MM


     Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini saya kembali mengikuti kelas menulis guru-guru hebat bersama Omjay dan sahabat saya Bu Aam. Sebelum pelajaran di mulai, narasumber sudah menyapa kami memperkenalkan diri. Safaannya yang rendah hati sangat hangat dan akrab. Walau demikian saya pun balik menyapa Abah, panggilan akrab Pak Dede Suryana, S. Pd. MM.

     Saya selalu merasa beruntung bertemu dengan orang-orang super yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.  Pada tiap kesempatan saya akan menyapa mereka sesuai dengan materi saya ikuti. Pada kesempatan ini, saya akan mendapatkan pengalaman baru melalui Abah yang memiliki segudang prestasi.

   


  

Abah merupakan guru  SDS Kemala Bhayangkari 1 Bandung, beliau pemenang juara II Lomba Inovasi Guru Pendidikan Inklusif tahun 2019. Anugrah Widya Pratama Penggiat Inklusif tahun 2019. Finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Guru SD Pendidikan Inklusif Tingkat Nasional tahun 2019. Workshop Perlombaan Karya Inovasi Pembelajaran Bagi Guru Sekolah Dasar tahun 2019.

     Abah memulai pemaparannya untuk malam ini dengan tema “Menulis Dengan Hati Berujung Prestasi”. Apa yang disampaikannya merupakan pengalaman yang di alaminya. Dengan jujur Abah menjelaskan bahwa dirinya  guru honorer. Yang sudah mengabdi selama 33 tahun. Luar biasa, saya sampai kagum dengan kejujuran yang di sampaikan abah.

     Semua yang di dapatkan merupakan pencapaian yang Abah lakukkan. Dengan   pengabdian yang telah di lakukkan dengan sabar dan iklas. Akhirnya Allah memberikan berbagai kemudahan untuk Abah. Seperti yang Abah katakana “semua bonus itu dia dapatkan karena Allah”. Bonus yang Abah maksudkan adalah berbagai prestasi yang sudah di dapatkannya.

     Di sadari atau tidak, ternyata saya mendapatkan pelajaran berharga dari Abah. Bahwa hidup harus di jalani dengan rendah hati dan jujur. Selain itu, kerjakanlah segala sesuatu dengan sabar dan iklas. Maka Allah akan memudahkan urusan kita.

        Orang yang jujur dan baik akan selalu mengingat kebaikan orang lain. Seperti yang di sampaikan Abah. Beliau sangat berterima kasih pada Omjay sebagai Guru Inspiratif yang tidak di ragukan lagi banyak membantu guru-guru menjadi penulis hebat. Saya sangat setuju akan hal itu, karena saya pun sedang belajar untuk jadi penulis. Lewat sahabat saya Bu Aam, Omjay, dan Pak Brian.

     Tak ada yang penting dan berguna selain kita mencoba sesuatu dan terus mencoba sampai kita mencapai yang kita inginkan. Seperti yang saya lakukkan untuk menjadi seorang penulis. Saya terus mengikuti kegiatan belajar menulis dengan guru-guru bloger hebat. Lalu mencoba membuat resume yang nantinya akan di bukukan. Baik buku antologi maupun buku solo. Saya sudah membuat antologi dengan Bu Kanjeng, dan antologi puisi dengan Minvel.

     Tentu pencapaian ini hasil dari belajar menulis di gelombang 16. Saya memiliki kepercayaan diri untuk menulis walaupun hasilnya baik atau tidak. Itulah yang saya pelajari dari para narasumber. Menulis apa saja baik yang di sukai maupun yang di kuasai. Selain itu menulislah tiap hari “Omjay”.

     Ciri tulisan Abah yaitu “Menulislah Dengan Hati”. Maksud dari hal itu, adalah menulis dengan menggunakan hati tanpa memikirkan materi. Jadi menulis murni untuk memberikan inspirasi kepada guru muda baik yang sudah PNS maupun yang belum PNS. Hal yang di yakini Abah, bahwa materi sangat di butuhkan untuk hidup kita. Akan tetapi, materi bukanlah segala-galanya. Meski materi dapat di gunakan untuk membeli sesuatu. Buktinya dengan menulis Abah meraih juara Inobel tingkat nasional.

     


     Kesuksesan Abah selain menulis dari hati, kemudian mendapatkan berkah menjadi juara Inobel. Ternyata ada doa super juga yang mengiringi tiap langkah Abah. Yaitu doa dari siswanya yang memiliki kebutuhan khusus. Abah yang jujur dan sederhana mengungkapkan bahwa “perbedaan janganlah di jadikan masalah, akan tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai anugrah”.  Hal itu tak lepas dari apa yang Abah ucapkan bahwa peserta didik adalah guru dan sebagai ilmu.

     Luar biasa malam ini, begitu banyak motivasi yang saya dapatkan dari seorang Abah yaitu:

1. Menulislah dari hati!

2. Jangan melupakan orang yang berjasa pada kita!

3. Berkata jujurlah!

4. Melakukan apa pun dengan sabar dan iklas!

 5. Sayangilah murid kita, sehingga mereka pun akan berbalik menyayangi kita dan mendoakan kita!

6. Jangan melakukan sesuatu di nilai karena uang, walaupun segala sesuatu akan di dapat dengan uang!

7. Jangan membeda-bedakan status seseorang hanya karena fisiknya semata!

     Luar biasa kata yang melesat dari mulut saya. Pengalaman berharga ini mudah-mudahan akan terus tersemat di hati saya. Untuk terus berkarya dan berkarya. Walau dalam keadaan seperti apa pun. Tentu saya melihat semangatnya Omjay, walau keadaan yang sedang di uji Allah lewat C-19. Beliau tetap tak berhenti untuk menulis sesuai moto hidupnya “menulislah setiap hari" insya Allah pasti bisa.

     Terakhir Abah memberikan resep ampuh untuk guru-guru hebat, yaitu kita harus berikhtiar, berdoa, dan tawakal. Hal itu menurut beliau sangat ampuh untuk mencapai apa yang kita inginkan. Atau yang kita cita-citakan. Semoga hal ini menjadi inspirasi dan doa mujarab untuk kemajuan dan kesuksesan saya, amin.

     

     

Komentar

  1. Subhanallah bagus sekali resumenya kereeen, Abah salut, bukan karena pujian ke Abah, karena puji kepunyaan Allah, Abah cuma mengucap *Alhamdulillah* semoga sedikit pertemuan yg dibatas dengan waktu, dan Abah pada saat itu lagi ada dalam perjalan dari Bandung menuju kota kelahiran Abah di Garut, sebenarnya Abah belum oftimal... Dan keterbatasan Abah yg menjelang usia Abah, satu harapan Abah kedepan ada Abah" yg lain yang memberi warna dalam dunia pendidikan di Tanah Air tercinta ini *Indonesia* salam bloger

    BalasHapus
  2. Luar biasa ibu Sriwati, semakin hari semakin baik tulisannya. Semangat terus Bu mari kita sukses bersama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulilah, terimakasi Pak Budi. Amin. Baik Pak Budi, semangat!😀

      Hapus
  3. Alhamdulilah, luar biasa Abah menyempatkan membaca resume saya. Terimakasi. Semoga Abah sehat terus, agar terus menjadi motivator guru-guru hebat lainnya. Amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, aamiin yra.... Semua guru yang ada di grup ini luar biasa hebat, dan orang terpilih masuk di grup om jay ini... Teruslah berkarya, nanti akan ada pertemuan misterius yang akan mengakui keberadaan dan kemampuan kita, dan akan memicu potensi yang sangat luar biasa pula... Insya Allah...

      Hapus
  4. Malam ini omjay belajarpada guru tangguh berhati cahaya. Semoga omjay dapat mengikuti kesabaran beliau dalam mendidik anak bangsa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasi juga Omjay atas kesempatannya untuk saya belajar menulis. semoga Omjay sehat terus. Amin.

      Hapus

    2. Benar dikatakan OmJay.
      Pembuka cakrawala, Tiap hari untuk selalu menulis, dan menulis.
      Terima kasij bu Sriwati, M. Pd.

      Hapus
  5. Luar biasa kefen isinya semoga saya bisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Mari kita sama-sama belajar Bu Herni!💪

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terimakasi Bu Aam Ometku, berkat dirimu. Saya bisa merealisasikan ide-ide terpendam saya😀😀😀🙏

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. Subhanalloh.... Mantul sekali dan yerima kasih ilmunya.. Jazakallah khairan katsira

    BalasHapus
  9. Mantaap Bu... Resume yg komplit dgn Nasehat sebagai penyemangat diri👍

    BalasHapus
  10. Banyak sekali inspirasi yg didaapat dari sini. Salam, Bu 😀

    BalasHapus
  11. Tetap semangat untuk menjadi Pelita bagi siapa saja, jadilah "Guru Pembelajar yang tidak berkesudahan" dan jadilah guru tagguh " Nyaman di dalam zona ketidak nyamanan " selamat berkarya saudaraku....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...

Mengejar Mimpi Jadi Juara

                    Mengejar Mimpi Jadi Juara      Rasanya tak ada yang tak mungkin untuk kita mengejar mimpi. Walau itu sulit sekali pun, tentu kita bisa berusaha. Untuk mencapainya dengan kerja keras, dan usaha yang maksimal.      Seperti yang  saya lakukan dan beberapa orang guru. Membimbing Retno murid saya untuk mengikuti "Lomba Bercerita Bahasa Indonesia" tingkat SLTP se-Kabupaten Lebak.      Hal itu bukan beban yang harus ditanggung. Tapi kewajiban yang harus dijalankan untuk keberhasilan sekolah kami tentunya. Saat Kepala Sekolah saya, Drs. Haryanto, M, M. Pd. Memberitahukan ada lombà itu. Saya merasa senang juga kawatir.     Saya hanya berusaha membimbing Retno dengan baik dibantu oleh ka Aip. Kemudian alhamdulilah dibantu juga ka Tendi dan Bu Endah. Jika saya melihat kepala sekolah yang sangat semangat.     Timbul juga semangat saya untuk membimbing dengan gi...

Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana

Tema ' Delapan-delapan/ 88' Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana      Saat waktu yang sudah berlalu kita ingat kembali, ada perasaan rindu saat mengenangnya. Seperti yang saya alami tahun 2018 lalu. Saat jadi Mahasiswa Pascasarjana di UNINDRA PGRI.       Hanya pada hari sabtu kami mengikuti mata kuliah yang dibimbing boleh beberapa Profesor. Usia bukanlah halangan untuk menyalurkan ilmu yang bermanfaat. Karena, usia mereka hampir di atas 70 tahun. Tapi, banyak juga dosen yang masih muda.      Pengalaman yang berharga saat Profesor Apsanti yang usianya sudah 85 tahun. Tidak mau dipapah saat menaiki tangga darurat, karena lip sedang diperbaiki. Beliau mau jalan sendiri biar sehat, dan merasa masih kuat.      Beliau yang sangat awas dan teliti saat mengoreksi tugas analisis cerpen. Berkata, "kita harus menyalurkan ilmu kita terus. Dengan begitu ilmu akan terus menerangi hidup kita. Seperti saya yang belum pikun karena i...