Langsung ke konten utama

Membiasakan Menulis Setiap Hari

Membiasakan Menulis Setiap Hari


  


malam ini saya mengikuti kegiatan menulis gelombang 17. hal itu saya lakukan untuk menambah pengalaman menulis saya. selain itu, saya juga dapat melengkapi resume saya yang belum lengkap tentunya. narasumber malam ini, sebetulnya sudah tidak asing untuk saya. Bapak Wijaya Kusuma, M. Pd. kami biasa menyafanya dengan Om Jay.

Om Jay merupakan seorang motivator, trainer, guru blogger Indonesia, founder KSGN, founder kelas menulis PGRI, guru TIK SMP Labschool Jakarta, sekaligus penulis buku juga. saya selalu ingat slogan beliau yaitu ' Menulislah Tiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi'.

Pengalaman menulis yang dijalani Om Jay, merupakan ketekunan dan niat yang kuat. Dari ketersediaannya media melalui blog  pribadinya di internet. Om Jay selalu berusaha kuat setiap hari untuk menulis di blog. hal itu merupakan komitmen yang dilakukannya. Karena menurut beliau, jika dalam satu hari tidak menulis. Seperti ada sesuatu yang kurang atau hilang. Seperti anak kecil yang kehilanagan buku tulis karena sedang belajar menulis. Pengalam itu beliau tulis dalam bukunya berikut ini.



Saat seseorang dapat menuliskan pengalamannya melalui kalimat-kalimat. Hal itu akan menimbulkan kenikmatan atau kepuasan. Itu juga yang diungkapkan Omjay lewat tulisannya. Pengalaman yang diperolehnya, harus diketahui oleh orang lain. Maka dari itu beliau banyak membaca buku, untuk melengkapi tulisannya. Dilain waktu terkadang beliau menulis sambil menunggu waktu sholat datang. saya merasa pengalaman yang beliau berikan sangat luar biasa. Beliau selalu menggunakan waktunya dengan baik. Sehingga waktu yang dimiliki terpakai untuk hal-hal yang bermanfaat. Sehingga hal itu menjadi kebiasaan Omjay, sampai saat ini sudah 13 tahun lamanya.

Menurut beliau, menulis dan membaca merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena seorang penulis biasanya diawali dari membaca. Hal itu dimulai dengan adanya sebuah ide. Saat ide sudah ada, mulailah dengan menulis tanpa melakukan edit terlebih dahulu. 

Saat tulisan kita sudah selesai, maka hal yang harus dilakukan yaitu mengedit tulisan. Hal yang harus kita hindari yaitu, jangan takut ragu dan takut salah menurut Om Jay. Maka, teruslah menulis untuk melatih otak, mata, bibir, dan tangan. Jika hal itu sudah menyatu, maka akan terlahir tulisan yang bermutu. Tulisan itu kemudian akan menarik hati setiap orang yang membacanya.

Bila  kita sudah biasa menulis setiap hari 1 lembar atau 1 halaman. Maka dalam satu bulan kita sudah memiliki 30 buah tulisan menurut Om Jay. Jika hal itu rutin kita lakukan dalam satu tahun. Maka, tulisan kita akan menjadi sebuah buku. Hal itu harus menjadi komitmen dan fokus kita pada saat menulis. Sehingga itu akan menjadi keajaiban dalam hidup kita menurut Om Jay.

Saya sangat tertarik dengan pesan beliau. Bahwa kita harus budayakan kebiasaan menulis setiap hari dalam blog kita. Jangan sampai blog kita sepi dari tulisan kreatif kita. Beliau mengatakan jika kita memiliki komitmen dan minat yang tinggi dalam menulis. Maka akan ada penghasilan tambahan dari menulis. Sehingga beliau mengatakan, agar kita mencoba dan membuktikan apa yang sudah beliau ungkapkan.

Saya sebetulnya sudah mempartikan untuk menulis di blog. Alhamdulilah saya sudah mulai terbiasa menulis. Walaupun jam terbang menulis saya belum banyak. tapi saya sudah membuat empat buku antologi bersama guru-guru bloger Indonesia yang luar biasa bersama Bu Kanjeng, Om Jay, Pak Brian, dan sahabat saya Bu Aam.

Saya ingin menjadi seperti beliau yang sudah jadi penulis terkenal. Maka dari itu tentunya saya harus membiasakan menulis setiap hari. Seperti yang selalu beliau katakan disetiap kesempatan beliau berbicara. Karena untuk menjadi seorang penulis terkenal kita membutuhkan proses. Seperti menuliskan hal apapun yang ada dalam alam pikiran kita. Kemudian tuliskan dengan penuh makna agar enak dibaca oleh orang lain.

Tulisan yang baik menurut beliau tidak langsung sekali jadi. Karena seorang penulis harus menguasai proses editing. Tulisan yang baik menurut beliau adalah:

1. Tulisan yang menarik hati. 

2. Tulislah apa saja yang kita kuasai.

3. Jangan menulis hal yang tidak kita kuasai.

Jika ketiga hal tersebut tidak kita lakukkan menurut beliau, tulisan kita akan hambar. Seperti sayur tanpa garam yang tidak terasa pas dan nikmat untuk dinikmati tentunya. begitu pun dengan tulisan yang kita buat.


  



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...

Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana

Tema ' Delapan-delapan/ 88' Mengenang Saat Jadi Mahasiswa Pascasarjana      Saat waktu yang sudah berlalu kita ingat kembali, ada perasaan rindu saat mengenangnya. Seperti yang saya alami tahun 2018 lalu. Saat jadi Mahasiswa Pascasarjana di UNINDRA PGRI.       Hanya pada hari sabtu kami mengikuti mata kuliah yang dibimbing boleh beberapa Profesor. Usia bukanlah halangan untuk menyalurkan ilmu yang bermanfaat. Karena, usia mereka hampir di atas 70 tahun. Tapi, banyak juga dosen yang masih muda.      Pengalaman yang berharga saat Profesor Apsanti yang usianya sudah 85 tahun. Tidak mau dipapah saat menaiki tangga darurat, karena lip sedang diperbaiki. Beliau mau jalan sendiri biar sehat, dan merasa masih kuat.      Beliau yang sangat awas dan teliti saat mengoreksi tugas analisis cerpen. Berkata, "kita harus menyalurkan ilmu kita terus. Dengan begitu ilmu akan terus menerangi hidup kita. Seperti saya yang belum pikun karena i...

Fasihat Membawa Kebaikan

 # April Menulis # Tema 'F' Fasihat Membawa Kebaikan Tantangan menulis terakhir ini saya mencari di internet. Tanpa sengaja saya menemukan kata 'fasihat'. Tentu saya merasa asing dengan kata tersebut. Padahal kata itu terdapat di KBBI online. Betapa banyak kosa kata yang belum saya kuasai. Buktinya saya merasa tidak familiar dengan kata fasihat itu. Menurut KBBI online, fasihat adalah kebaikan tutur kata (lafal dan sebagainya). Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita tidak menyadari sering salah melafalkan huruf. Seperti huruf f dibaca p, dan huruf v juga dibaca p. Dalam pelafalan huruf yang baik. Tentu kita harus memperhatikan hal itu dengan benar. Karena kita harus mengikuti standar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Akhirnya dengan mengetahui fasihat ini tentu membawa kebaikan untuk saya. Semoga saya dapat melafalkan huruf dengan baik. Dengan mengikuti tantangan menulis lagerunal akhirnya banyak manfaat dan pengalaman untuk tulisan saya. Tanpa saya sadari k...