# Sabtu Menulis
# Tema 'J'
Mimpi Jadi Juara
Dalam hidup ini banyak proses yang sudah kita lalui. Dari pertama kali kita menghirup udara di bumi ini sampai saat ini kita hidup. Banyak perubahan yang kita alami dan lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa sampai bisa. Dari yang tidak tahu sampai tahu. Dari bodoh jadi pintar.
Akan tetapi kepintaran atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu beragam. Sesuai bidang dan bakat yang dimilikinya. Walaupun ada dari sebagian orang yang luar biasa pintarnya. Karena dapat menguasai berbagai bidang keilmuan sekaligus.
Saya yang sudah dari dulu suka membaca novel, cerpen, dan menulis diary. Membuat saya tidak mengalami kesulitan. Saat membimbing siswa lomba cipta cerpen dan puisi. Tapi waktu itu saya belum berani membukukan cerpen yang biasa saya tulis. Saya tidak berpikir bahwa tulisan saya dapat dibukukan.
Mengingat semua itu kadang saya merasa sedih. Karena sudah dua tahun wabah corona menghambat Festival Literasi Seni Nasional. Tidak seperti tahun 2019 lalu, saat saya membimbing siswa lomba cipta cerpen di Senayan Jakarta. Yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kami dapat berkumpul dengan peserta dan pembimbing dari Sabang sampai Meraouke. Sungguh sangat menyenangkan saat itu, karena banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan. Semoga suatu saat nanti Allah memberikan kesempatan seperti itu lagi pada saya.
Hal itu, seperti mimpi yang tidak pernah terbayangkan. Karena kami bisa mengikuti FLSN dan mewakili Provinsi Banten. Tentu itu anugrah yang harus disyukuri oleh saya, dan siswa saya Aini Al Fatuhaturizki. Yang memang luar biasa pintarnya. Saat saya bimbing dia dengan cepat bisa mengikuti dan menguasai cara menulis cerpen.
Kesempatan tersebut tidak semua orang bisa mendapatkannya. Walaupun saya tahu banyak guru dan siswa di Indonesia yang kemampuannya di atas kami. Tapi itulah anugrah yang luar biasa yang Allah berikan pada kami yang sangat disyukuri. Juga doa dan support dari kepala sekolah, dewan guru, dan keluarga tercinta.
Karena kegiatan yang diikuti bukan hanya lomba saja. Ada kegiatan workshop tentang rumah belajar. Saya sangat antusias untuk mengetahui tentang rumah belajar itu.
Saya berencana akan mensosialisasikannya ke siswa saya. Karena portal rumah belajar milik pemerintah dan gratis tanpa berbayar. Saya ingin siswa saya menjadikan rumah belajar sebagai aplikasi gratis penunjung belajar mereka di rumah.
Pada bulan September 2020 saya mengikuti lomba bercerita atau mendongeng Bahasa Indonesia. Awalnya saya tidak percaya diri, karena lomba diikuti oleh guru se-Kabupaten Lebak. Walaupun saya tidak tahu ada berapa peserta yang mengikuti. Lomba tersebut berupa vidio secara online dan harus disiarkan melalui youtube.
Kepala sekolah saya Pak Drs. Haryanto, M, M. Pd selalu memberikan support yang luar biasa. Saya selalu berbicara pada beliau. Bahwa saya tidak menjanjikan sebuah juara. Karena saya menyadari kemampuan saya yang biasa saja.
Tapi beliau tidak pernah pantang menyerah terus memberikan support. Bahkan saat saya latihan beliau terus menemani saya dan Ka Aip sampai sore hari. Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik yang saya mampu.
Akhirnya pada bulan Januari 2021 pihak panitia lomba memberikan pengumuman di WA grup. Bahwa yang diundang untuk menyaksikan pengumuman juara lomba hanya perwakilan dari beberapa peserta saja.
Saat itu saya merasa tidak mungkin bisa menyaksikan pengumuman pemenang lomba. Akan tetapi beberapa hari kemudian saya di WA oleh panitia untuk mengikuti rapat pengumuman di Dinas Kabupaten. Bahkan Pak Haryanto pun menelpon saya untuk mengikuti acara tersebut.
Beberapa guru ada yang berpendapat mungkin saya salah satu calon juaranya. Tapi saya hanya tersenyum dan meminta doa dari rekan guru semoga saya salah satu peserta yang jadi juara.
Tapi sayang kepala sekolah saya tidak dapat mendampingi saya mengikuti acara tersebut. Karena Pak Haryanto sedang mengikuti pelatihan di Yogyakarta tempat kelahirannya. Beliau hanya menyampaikan maaf dan supportnya lewat Handphonenya.
Karena harus ada perwakilan dari tiap Wilayah Bina, maka Kepala sekolah SMPN 2 CIPANAS Pak Totong Sudiono, S. Pd yang mewakili Pak Haryanto. Kebetulan Pak Totong adalah guru saya. Juga ada Pak Drs. Nandang Subarnas, M. Si dulu beliau Kepala Sekolahdi SMPN 1 CIPANAS.
Setelah Kepala Dinas Kabupaten Lebak menyampaikan sambutannya. Akhirnya pengumuman lomba di sampaikan oleh panitia lomba. Betapa terkejutnya saat lomba mendongeng Bahasa Indonesia diumumkan. Salah satu pemeng lomba salah satu diantaranya nama saya disebut sebagai juara tiga.
Saat itu perasaan saya campur aduk antara senang dan tidak percaya. Ternyata ini bukan mimpi tapi kenyataan. Bahwa mimpi jadi juara yang saya alami jadi kenyataan. Anugrah yang luar biasa ini merupakan hal yang sangat saya syukuri tentunya.
Terimakasi Pak Haryanto dan semua guru SMPN 1 CIPANAS yang sudah mendukung dan mendoakan saya. Semoga Allah membalas semua kebaikan guru-guru dengan berlipat ganda, aamiin. Terimakasi untuk suami dan putra tercinta yang selalu memberi support dan doanya juga. Semoga anugrah ini tidak menjadikan kita besar kepala. Terus belajar dan menambah pengetahuan, aamiin.
Kisah nyata yang panjang sudah bisa dijadikan buku y mba,. sehat dan sukses selalu. Tetap semangat.
BalasHapusAamiin. Terimakasi Bu Nani. Sama-sama kita saling mendoakanya Bu๐
HapusKisah nyata yang panjang sudah bisa dijadikan buku y mba,. sehat dan sukses selalu. Tetap semangat.
BalasHapusSelamat Ibu...
BalasHapusProses memang tidak pernah menghianati hasil yaa Bu
Sehat selalu ya Bu
Terus menginspirasi dan terus menulis
Iya tulisan ini masih nyambung dengan yang itu Pak Indra๐คญ๐คญ
BalasHapusselamat buk, usahanya sudah membuahkan hasil
BalasHapusTerimakasih Pak Win.
HapusMantaaap๐๐๐๐๐๐๐
BalasHapusTerimakasih Bu Iis๐คญ
HapusSelamat buk.. Sukses selalu
BalasHapusTerimakasih Bu Dumarjiyati.
HapusMantaap.. anak didiknya maju sampai nasional untuk cetpennya, apalagi gurunya.
BalasHapusTerimakasi Ambu.
HapusSelamat Bu usahanya membawa keberhasilan. Mimpi indah menjadi kenyataan.
BalasHapusTerus berprestasi di dunia literasi, Bu
BalasHapusItulah gunanya tim atau orang-orang yang sefrekuensi dengan kita. Kalau kita sendiri menghadapi sesuatu, maka bisa jadi itu akan berat. Dukungan orang memang kita perlukan agar kita makin termotivasi dan semangat.
BalasHapusLuar biasa sekaki. Mimpi yg jadi kenyataan. Tetap semangat sobatku.
BalasHapus