Langsung ke konten utama

Semangat Awali Tatap Muka

 # April Menulis

# Tema ' S '




Semangat  Awali Tatap Muka








Hari ini merupakan hari kedua, peserta didik  melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka di sekolah. Kami berbagi tugas untuk mengkondisikan, dan menyambut peserta didik yang tiba di sekolah. Hal yang sangat penting  harus dilakukan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Peserta didik wajib menggunakan masker dan berseragam lengkap. Kemudian guru menyambut kedatangan mereka di gerbang sekolah untuk mengukur suhu tubuh dan menyemprotkan Hand Sanitizer pada tangan mereka. 

Saat pembelajaran sudah selesai, saya memasuki kelas 8 E. Saya perhatikan paras mereka satu persatu. Mereka terlihat senang dan bahagia. Saya penasaran dengan perasaan mereka yang sudah 14 bulan belajar online di rumah. saya mulai memberikan pertanyaan sederhana tentang perasaan mereka. 

Ternyata mereka sangat bahagia sekolah mulai tatap muka. Saya bertambah penasarah, timbul pertanyaan berikutnya yang berhubungan dengan puasa. Mereka merasa bersyukur akhirnya bisa melaksanakan tatap muka, walaupun saat ini sedang puasa. Puasa tidak mempengaruhi semangat mereka melaksanakan tatap muka.

Alasan mereka merasa sangat senang dengan pembelajaran tatap muka. Mereka merasa bosan belajar online, dan merasa bingung saat ada hal yang tidak mereka pahami. Walaupun internet bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran mereka.

Saya merasa senang dengan semangat mereka awali pembelajaran tatap muka ini. Seperti yang selalu saya harapkan ingin secepatnya tatap muka. Karena, dengan pembelajaran online banyak sekali hambatan yang dialami peserta didik dan guru.

Akan tetapi hambatan yang paling fatal, terjadi pada peserta didik. Seperti yang kemaren saya tanyakan pada salah satu peserta didik. Yaitu:

1. Sinyal yang kadang- kadang susah.

2. Peserta didik tidak memiliki HP.

3. Hp digunakan untuk bermain gim bukan untuk belajar.

4. Malas mengerjakan tugas, karena tidak memahami materi di vidio pembelajaran. Walaupun bisa browsing lewat internet.

5. Tidak punya uang untuk membeli kuota.

6. Tidak melihat materi di vidio pembelajaran, karena biasa bangun siang.

Sedangkan hal positif dari pembelajaran online, agar peserta didik tidak tertular oleh virus corona. Sehingga  dapat meminimalkan penyebaran virus corona secara cepat.

Pembelajaran tatap muka juga membuat orang tua sangat senang. Saya pun merasakan hal tersebut, karena putra saya juga akhirnya belajar tatap muka. Karena selama pembelajaran online anak jadi malas mandi pagi. Malas melakukan apapun. Selain itu mereka jadi ketergantungan oleh gawai. Meskipun gawai digunakan untuk belajar. Akan tetapi ada juga yang menggunakannya untuk main gim saat mereka merasa suntuk.

Semoga dengan pembelajaran tatap muka ini, merupakan awal yang baik. Saya selalu berdoa semoga virus corona segera berlalu dan semuanya kembali normal, aamiin. Sehingga anak bangsa kembali belajar secara utuh dan lengkap bersama guru di sekolah.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan

Trik Menulis Resume Sampai Dibukukan  Malam ini saya kembali bersemangat untuk menulis setelah beberapa hari saya sibuk  dengan berbagai aktivitas dan membaca novel. Saya belum bisa membatasi membaca novel. Itu kebiasaan saya dari sejak SMA. Malam ini kuliah menulis pematerinya sahabat saya Bu Aam Nurhasanah, S. Pd, yang biasa saya safa Omet.  Sedangkan moderatornya Mr. Bams.       Dalam menulis resume saya pertama kali diajak Bu Aam di gelombang 16. Walau saya mengikuti dipertengahan, tapi alhamdulilah saya, Bu Aam, guru-guru hebat dan Bu Kanjeng membuat buku antologi. Yang berjudul " Jejak Digital Motivator Andal".      Itu merupakan tantangan menurut saya. Karena untuk pertama kalinya saya menulis buku. Walaupun saya sering menulis cerpen dan puisi tapi tidak pernah dipublikasikan atau dibukukan. Kemudian saya pun membuat lagi 3 antologi berupa puisi bersama guru-guru hebat dan Bu Kanjeng. Dengan ramah dan semangat Bu Aam, menyapa par...
 # Senin Menulis # Tema 'E' Fungsi Buah Enau Menghadapi bulan ramadhan biasanya masyarakat sangat menyukai olahan buah enau. Ada yang dibuat untuk kolak, campuran es buah, d an untuk manisan. Buah enau atau biasa disebut kolang-kaling. Sangat laris di jual pada bulan ramadhan. Karena teksturnya yang kenyal juga memiliki banyak manfaat. Seperti yang dilansir pada https://m.bola.com bahwa fungsi buah enau adalah: 1. Antiaging cara cegah penuaan dini. 2. Melancarkan sistem pencernaan. 3. Mencegah Osteoporosis. 4. Mencegah dehidrasi. 5. Menurunkan berat badan. 6. Mengobati radang sendi. 7. Mencegah anemia. 8. Menjaga imunitas tubuh. Fungsi tersebut berdasarkan data pada https://aladokter.com. Ternyata kandungan buah enau sebanyak 100 gram terdapat 243 mg fosfor, 6 gram karbohidrat, 91 mg kalsium, 0,4 gram protein, 0,2 gram lemak, 1,6 gram serat, 0,5 mg zat besi, dan kalori sebanyak 27 kkal. Dari pemaparan itu berarti buah enau sangat baik dikonsumsi apalagi di bulan ramadhan. Karen...

Fasihat Membawa Kebaikan

 # April Menulis # Tema 'F' Fasihat Membawa Kebaikan Tantangan menulis terakhir ini saya mencari di internet. Tanpa sengaja saya menemukan kata 'fasihat'. Tentu saya merasa asing dengan kata tersebut. Padahal kata itu terdapat di KBBI online. Betapa banyak kosa kata yang belum saya kuasai. Buktinya saya merasa tidak familiar dengan kata fasihat itu. Menurut KBBI online, fasihat adalah kebaikan tutur kata (lafal dan sebagainya). Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita tidak menyadari sering salah melafalkan huruf. Seperti huruf f dibaca p, dan huruf v juga dibaca p. Dalam pelafalan huruf yang baik. Tentu kita harus memperhatikan hal itu dengan benar. Karena kita harus mengikuti standar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Akhirnya dengan mengetahui fasihat ini tentu membawa kebaikan untuk saya. Semoga saya dapat melafalkan huruf dengan baik. Dengan mengikuti tantangan menulis lagerunal akhirnya banyak manfaat dan pengalaman untuk tulisan saya. Tanpa saya sadari k...