# Kamis Menulis
# Tema ' Hidup, Hirup, Hibuk"
Sepenggal Helaan Nafasku
Saat hidup terhimpit berbagai permasalahan duniawi yang bermacam-macam, kita hanya berserah diri pada Yang Kuasa. Apa yang dapat kita lakukan selain itu. Karena kita hanya manusia biasa yang tak sempurna tentunya.
Allah memberikan berbagai cobaan dalam hidup kita untuk menguji keimanan. Seperti tahun lalu, saya diuji lewat musibah banjir bandang. Yang menghanyutkan semua harta benda saya dan beberapa masyarakat lainnya.
Tanpa kita sadari hal itu tentunya merupakan cobaan yang luar biasa. Akan tetapi saya sangat bersyukur. Karena saya dan keluarga masih dapat hidup dengan baik.
Saat Allah memberi kesempatan hidup yang kedua, tentu itu anugrah yang luar biasa. Yang wajib disyukuri. Karena saya masih dapat menghirup udara dengan bebas.
Allah memberikan cobaan pada kita, agar kita lebih bertaqwa lagi. Mensyukuri rizki yang kita dapatkan. Lebih peduli lagi pada sesama.
Sepenggal helaan nafasku, kini digunakan untuk menata hidup. Menghirup udara dengan tenang dan bebas. Agar saat hibuk saya tetap semangat tidak putus asa. Karena selalu mengingat semua kejadian saat itu.
Kini saya dan keluarga hanya mengenangnya tanpa merasa menyesali. Karena semuanya milik Allah dan kembali pada-Nya. Saya hanya dititipkan sementara. Semua harta benda itu, tidak kekal. Tidak juga bisa kita bawa ke akhirat nanti.
Semoga dengan helaan nafas ini, kita lebih mensyukuri lagi nikmat yang Allah berikan. Semua yang kita miliki tidak menjadikan kita besar kepala. Dan, selalu rendah hati, aamiin.
Hanya ilmu yang bermanfaat dan amalan baik kita yang kelak kita bawa. Sebagai pertanggungjawaban hidup kita selama di dunia fana ini.
Ya betul sekali Bund, semoga ujian bisa membuat kita tetap bersyukur dan bersabar atas semua kehendakNya.
BalasHapusYa Mr. Bj. Aamiin
HapusSubhanallah ... Hikmah yang dipetiknya sangat menginspirasi. Betapa tawakal adalah salah satu kunci hidup bahagia. Keren tulisannya 👍🏻
BalasHapusTerimsadi Bu Ditta
HapusTerimakasi Bu Ditta
Hapus
BalasHapusInsya Allah semakin bersyukur semakin bertambah berkah dan nikmat yg Allah berikan..
Aamiin. Terimakasi Ambu.
HapusKeren. ..Bunda, trimks sdh berbagi cerita. Betul sekali manusia hanya sebagai wayang yg digerakkan oleh dalang. Kalau diumpamakan.
BalasHapusBetul sekali Bunda Sriyamini.
HapusMasya Allah... terharu membacanya, ikut merasakan betapa kesabaran dan syukur menyatu, semoga Allah mengganti dengan yang jauh lebih baik.
BalasHapusAamiin. Makasi Bu.
HapusBenar bu. Apa yg kita miliki hanyalah titipan dari Sang Pemilik. Suatu waktu akan diambil oleh yg punya.
BalasHapusSemoga Ibu tetap sabar dan ikhlas
Aamiin. Terimakasi Bu.
Hapusbetul sekali kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat Allah SWT
BalasHapusMonggo singgah di blog saya dan ditunggu komentarnya link berikut ini
https://hernisbanah.blogspot.com/2021/04/hidup-hirup-dan-hibuk-bagaikan-rantai.html
Baik Bu
HapusSangat menginspirasi...
BalasHapusbersyukur, merupakan hal dasar dalam hidup
Betul Pak Indra
Hapus