# April Menulis
# Tema ' V '
Vakansi Tahun Ini Hanya di Rumah Saja
Tahun ini merupakan tahun penuh ujian dan cobaan. Banyak kegiatan dan rencana yang terpaksa di pending. Walaupun sudah direncanakan dari jauh-jauh hari.
Tapi sebagai manusia biasa kita bisa apa? Tentu tidak bisa bukan? Kita hanya bisa pasrah dan berusaha sebisa yang kita lakukan. Selebihnya Allah yang menentukannya.
Seperti pada bulan Januari tiga bulan yang lalu, saya dan teman-teman guru akan mengadakan vakansi ke Bandung. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Rencana itu tidak dapat kami laksanakan.
Hal itu karena virus corona sedang melanda Tanah Air kita. Kami hanya pasrah pada ketentuan yang Allah berikan. Virus corona merupakan musibah sekaligus cobaan yang Allah kirimkan untuk menguji kesabaran dan keimanan kita dalam menghadapinya.
Sehingga Pemerintah membuat peraturan agar masyarakat tidak melakukan kerumunan. Sehingga virus corona mengakibatkan beberapa kegiatan terhambat. Seperti mata pencaharian, sekolah, dan vakansi. Vakansi atau liburan biasanya dilakukan oleh sebagian orang untuk refreshing. Setelah disibukan oleh pekerjaan yang setiap hari sebagai rutinitas yang tidak bisa ditinggalkan.
Dengan melakukan vakansi, kita merefresh otak kita dari keruwetan pekerjaan. Sehingga pada saat kita kembali melakukan pekerjaan otak kita kembali press dan bersemangat.
Vakansi yang dapat dilakukan sangat banyak seperti, melakukan Traveling, pergi ke Taman Bunga, Pemandian air panas, Perkebunan teh, ke Kawah putih Ciwidey, dan ke Pantai.
Sekolah saya biasanya melakukan vakansi setahun dua kali. Pertama, vakansi bersama kelas 9 setelah mereka mengikuti Ujian Nasional. Yang kedua biasanya khusus guru dan keluarganya.
Hal itu kami lakukan untuk refreshing dan mengenal tempat wisata yang ada di Tanah Air. Selain tempat wisata, kami juga mengunjungi museum-museum. Untuk memperkenalkan sejarah pada putra-putri kami. Agar mereka dapat mengetahuinya secara langsung. Bukan hanya lewat buku dan televisi saja.
Tapi tahun ini vakansi hanya di rumah saja. Rencana yang sudah dibuat terpaksa tidak dilaksanakan. Hal itu tidak membuat saya sedih ataupun menyesalinya. Dari kejadian itu kami berharap agar terhindar dari penularan virus corona.
Jika kita lihat berita di televisi. Banyak korban yang meninggal dunia karena virus corona. Hal itu tentu sangat menakutkan. Maka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih baik kita tetap mengikuti peraturan Pemerintah. Kemudian melaksanakan gaya hidup sesuai dengan protokol kesehatan.
Akan tetapi jika kita memang terpaksa harus melakukan kegiatan yang sangat penting. Kita bisa melakukannya dengan hati-hati dan sesuai dengan protokol kesehatan. Semoga Allah selalu melindungi kita, aamiin.
Komentar
Posting Komentar