Tema # Mega Lintang Buana #
Mega mendung bergelayut di buana
Kabar lintang menusuk sukma
Malam kelam menjadi dilema.
Tubuh lemah berbalut selimut
Tiga hari berteman kemalangan akut
Terbayang senyumu yang indah lembut
Teringat curahan isi hati yang bersahabat.
Inangku yang tak kenal lelah
Indah jarimu kini terkulai lemah
Iba aku menatap matamu yang teduh
Ingin sekali bercengkrama takut gaduh
Ibarat kata yang telah menggunung penuh.
Kau hanya diam membisu
Kata yang meski terucappun kelu
Kepayahan yang menggrogoti kalbu
Kabut pekat menutupi tubuh yang lesu
Kabur ingatan yang melayang jadi kelabu
Kaku bibirmu menghalangi kudapan yang baru.
Perutmu yang kosong tak berisi sebutir nasipun
Peralatan infus tak bisa menembus badan
Penderitaan semakin menambah beban
Penerus terus mencari pengobatan
Penyakit stroke ringan puan.
Dengan izin Sang Kuasa
Derita akan musnah binasa
Dihempas dengan upaya dan doa
Daya upaya yang dilakukan keluarga.
Akhir penantian yang menyesakan ini
Akan berbuah manis pada nurani
Amarah musnah dengan hakiki.
BalasHapusMantul puisinya.. mendekati telelet.
Terima kasih Ambu
HapusAamiin.
BalasHapusKalau telelet dua huruf terakhir sama ya Ambu ..
BalasHapusTerima kasih sudah mampur. Bu Sumarjiyati
HapusSelalu bermain kata🌹🌹
BalasHapus🤭🤭👍
HapusSepertinya puisi ini berdasar pada kisah nyata sang penulis. Mantap.
BalasHapusBetul mantap mr.Bj
HapusTeleletnya keren. Wah betah ini aku bacanya.
BalasHapusBenarjah Bu Hasanah? Terima kadih sudah mampir🥰
HapusWowww, teleletnya keren omet
BalasHapusSelalu ada kebaikan di balik semua peristiwa. Mantap puisinya.
BalasHapus